MANADO – Warga mengantri Kamis (24/11) pagi sekitar pukul 09.30 di pangkalan Minyak Tanah yang berada di Kelurahan Karombasan Utara lingkungan II tepatnya samping stadion Klabat.
Ratusan warga yang sudah antri dari subuh, bahkan gallon mereka sudah di tinggalkan sejak 2 hari yang lalu sedang antri, di kejutkan dengan salah satu oknum warga yang memaksakan sebuah gallon ke jalur paling depan.
Hal ini membuat warga yang sudah lama antri tidak terima dan terjadi adu mulut. Dalam kejadian itu oknum warga yang sengaja menyerobot jalur antrian dengan lantang menyebut bahwa gallon ini milik dari anggota Dewan Kota Manado yang rumahnya dekat dari pangkalan minyak berinisial HK. “Ini kwa anggota Dewan pe gallon” kata oknum itu.
Mendengar jawaban nama anggota dewan di sebut-sebut maka warga yang sebagian besar sudah lelah menunggu berteriak tak karuan.
“Memangnya minyak tanah ini miliknya,” ucap Selvie, ibu rumah tangga yang sudah antri dari 2 hari yang lalu.
Meydi salah satu warga yang mengantri mengatakan tidak pantas kalau dalam situasi yang begini, masih mencatut nama anggota dewan.
“Kami sudah mengantri dari dua hari yang lalu, sehingga teratur pendistribusian terhadap warga, jangan main serobot aja,” kata Meydi.
Pemerintah Provinsi Sulut dan Pemkot Manado hendaknya segera melakukan koordinasi dengan pihak Pertamina untuk dapat mengatasi kelangkaan minyak tanah di Sulut karena tidak lama lagi umat Kristen akan menyambut hari Natal. (is)
MANADO – Warga mengantri Kamis (24/11) pagi sekitar pukul 09.30 di pangkalan Minyak Tanah yang berada di Kelurahan Karombasan Utara lingkungan II tepatnya samping stadion Klabat.
Ratusan warga yang sudah antri dari subuh, bahkan gallon mereka sudah di tinggalkan sejak 2 hari yang lalu sedang antri, di kejutkan dengan salah satu oknum warga yang memaksakan sebuah gallon ke jalur paling depan.
Hal ini membuat warga yang sudah lama antri tidak terima dan terjadi adu mulut. Dalam kejadian itu oknum warga yang sengaja menyerobot jalur antrian dengan lantang menyebut bahwa gallon ini milik dari anggota Dewan Kota Manado yang rumahnya dekat dari pangkalan minyak berinisial HK. “Ini kwa anggota Dewan pe gallon” kata oknum itu.
Mendengar jawaban nama anggota dewan di sebut-sebut maka warga yang sebagian besar sudah lelah menunggu berteriak tak karuan.
“Memangnya minyak tanah ini miliknya,” ucap Selvie, ibu rumah tangga yang sudah antri dari 2 hari yang lalu.
Meydi salah satu warga yang mengantri mengatakan tidak pantas kalau dalam situasi yang begini, masih mencatut nama anggota dewan.
“Kami sudah mengantri dari dua hari yang lalu, sehingga teratur pendistribusian terhadap warga, jangan main serobot aja,” kata Meydi.
Pemerintah Provinsi Sulut dan Pemkot Manado hendaknya segera melakukan koordinasi dengan pihak Pertamina untuk dapat mengatasi kelangkaan minyak tanah di Sulut karena tidak lama lagi umat Kristen akan menyambut hari Natal. (is)