Manado, BeritaManado.com — Musdalub Partai Hanura Sulut telah dilaksanakan di Kotamobagu pada Rabu 23 Juni 2021).
Kabinwil DPP Hanura, Willy Rawung, dalam konferensi pers menjelaskan terkait Musdalub tersebut.
Menurutnya, berawal dari SK 15 DPC Kabupaten/Kota se Sulut, sejak Januari 2020 berakhir dan tidak ada Muscab di setiap DPC.
“Artinya sejak Januari 2020 sudah terjadi kekosongan di tingkat DPC, PAC dan Ranting,” kata Willy Rawung dalam rilis yang diterima BeritaManado.com, Kamis (8/7/2021).
Dikatakannya, memasuki Maret 2020 wabah Covid-19 mulai merajarela, namun persiapan tahapan KPUD untuk Pilkada harus bergulir.
“Maka usulan Ketua DPD waktu itu memohon 3 DPC mendapat diskresi dari DPP sehingga tanpa proses Muscab, 3 DPC tersebut diperpanjang demi kebutuhan administrasi di KPUD,” jelas Willy.
Usulan itu termasuk pengajuan DPD Sulut sendiri untuk Jackson Kumaat di perpanjang SK sebagai ketua DPD Sulut mulai Juli 2020-2025
“Dan itu diterima oleh Ketua Umum DR Oesman Sapta,” ujarnya.
Namun hanya dalam waktu 3 bulan tepatnya 17 September 2020, DPP mengangkat Benny Rhamdani sebagai Ketua (Plt) DPD Sulut sekaligus untuk menyelenggarakan Musdalub dan merevitalisasi 15 DPC dengan kajian tajam dan evaluasi organisasi.
“Selama 10 bulan Benny Rhamdani membenahi DPD dan 15 DPC dan akhirnya 23 Juli 2021 di Hotel Sutanraja Kotamubagu Benny Rhamdani berhasil melaksanakan Musdalub dengan dihadiri oleh 15 DPC yang baru,” terangnya.
Secara otomatis 3 DPC hasil diskresi DPP yaitu DPC Manado, Minut dan Tomohon menjadi demisioner alias berakhir di 23 Juni 2021.
“Dalam pelaksanaan Musdalub, seluruh peserta dari 15 DPC Kabupaten Kota se Sulut meminta Benny Rhamdani sebagai Ketua DPD Sulut secara definitif,” ungkapnya.
Namun Benny Rhamdani sendiri, dikatakannya menolak permintaan tersebut.
“Dikarenakan tugas dan tanggung jawab sebagai Waketum OKK dan juga sebagai pejabat Negara yang membantu Presiden Jokowi sebagai Kepala BP2MI dan bertanggung jawab langsung kepada Presiden,” imbuhnya.
Dengan pertimbangan itulah maka Benny Rhamdani dengan berat hati menolak jabatan ketua definitif DPD Sulut.
“Maka Reynold Wuisan kader internal Hanura secara aklamasi terpilih dan di tetapkan sebagai Ketua dan Rusli Umar sebagai Sekretaris DPD Partai Hanura Sulawesi Utara periode 2021-2025,” kata Willy Rawung.
Sementara, Reynold Wuisan menjelaskan, Pileg 2019 pencapaian kursi Hanura Indonesia menurun drastis akibat dinamika ditubuh internal.
Namun menurutnya, Partai Hanura masih memiliki 807 kursi di DPRD Provinsi dan Kab/Kota se-Indonesia.
“Dibawah Ketum DR Oesman Sapta, kami akan terus bergerak dan berbenah merajut soliditas meraih kekuatan penuh di Pilpres dan Pileg 2024” ungkap Reynold Wuisan yang juga Anggota DPRD Kota Manado.
Ditambahkan Ketua Panitia Musdalub, H. Agus Suprijanta SE, dalam ‘opening ceremony’ Musdalub, turut hadir Wakil Walikota Kotamobagu, Ketua dan Wakil Ketua serta beberapa anggota DPRD Kotamobagu.
Hadir juga seluruh anggora DPRD dari Partai Hanura, Pimpinan Partai Politik serta 250 kader Hanura yang tentunya menerapkan prosedur kesehatan yang ketat.
Opening ceremony yang spektakuler dibuka dengan tarian tradisional yang megah dan pagelaran seni budaya.
“Musdalub Partai Hanura Sulut di buka secara resmi oleh Waketum bidang Ideologi Politik Djafar Badjeber,” tutup Agus Suprijanta yang juga Ketua DPC Kotamobagu dan Ketua Fraksi Hanura DPRD Kotamobagu.
Adapun Musdalub Hanura Sulut, Ketua Umum DR. Oesman Sapta mengutus 5 Petinggi DPP yang hadir, di antaranya :
Benny Rhamdani (Waketum OKK)
Djabar Badjeber (Waketum Bid. Ideologi Politik)
KH DR Arwani Syaerozi (Waketum Agama Sosial)
Willy Rawung (Kabinwil Sulut, Go, Sulteng)
Hengky Irawan (Ketua Bid. Keanggotaan)
Beserta rombongan DPP Hanura lainnya.
(***/BennyManoppo)