Ratahan – Beredarnya informasi bahwa calon bupati dari Partai Golkar (PG) yakni Telly Tjanggulung (T2) dikabarkan akan meminang Merly Budiman (Beriman) sebagai calon wakil bupati (cawabup) untuk bertarung di Pilkada Mitra, terus mendapat penolakan dari pengurus dan kader partai berlambang beringin ini.
Kepada BeritaManado.com akhir pekan lalu, sejumlah kader Golkar dari berbagai wilayah di daerah ini secara tegas menolak dan tidak akan memberikan dukungan untuk partainya sendiri apabila T2 selaku calon tunggal bupati Mitra yang diusung Golkar akan meminang Merly Mudiman (Beriman).
“Banyak kader partai yang layak untuk dipinang, begitupun untuk kalangan birokrat. Selain sebagai tou Mitra asli mereka memiliki kemampuan dalam memimpin. Kenapa harus memilih orang yang berasal dari luar Mitra? Secara tegas kami katakan tidak akan memberikan dukungan apabila ini terjadi,” ujar Fentje Golung dibenarkan Jemmy Mokodaser dan Meldy Untu.
Ketiganya secara terang-terangan mengatakan bahwa partai Golkar telah kalah terlebih dahulu sebelum bertarung apa bila pasangan tersebut benar-benar dipaksakan untuk bertarung di Pilkada Juni mendatang.(dul)
Ratahan – Beredarnya informasi bahwa calon bupati dari Partai Golkar (PG) yakni Telly Tjanggulung (T2) dikabarkan akan meminang Merly Budiman (Beriman) sebagai calon wakil bupati (cawabup) untuk bertarung di Pilkada Mitra, terus mendapat penolakan dari pengurus dan kader partai berlambang beringin ini.
Kepada BeritaManado.com akhir pekan lalu, sejumlah kader Golkar dari berbagai wilayah di daerah ini secara tegas menolak dan tidak akan memberikan dukungan untuk partainya sendiri apabila T2 selaku calon tunggal bupati Mitra yang diusung Golkar akan meminang Merly Mudiman (Beriman).
“Banyak kader partai yang layak untuk dipinang, begitupun untuk kalangan birokrat. Selain sebagai tou Mitra asli mereka memiliki kemampuan dalam memimpin. Kenapa harus memilih orang yang berasal dari luar Mitra? Secara tegas kami katakan tidak akan memberikan dukungan apabila ini terjadi,” ujar Fentje Golung dibenarkan Jemmy Mokodaser dan Meldy Untu.
Ketiganya secara terang-terangan mengatakan bahwa partai Golkar telah kalah terlebih dahulu sebelum bertarung apa bila pasangan tersebut benar-benar dipaksakan untuk bertarung di Pilkada Juni mendatang.(dul)