Manado – Peneliti Komite Pemilih Indonesia (TEPI) Sulawesi Utara, Dr Jerry Massie MA PhD tampil sebagai pembawa materi dalam diskusi publik “Menakar Kabinet Jokowi-JK” yang digelar di Kantor Sindo, Jalan Ringroad, Manado, Kamis (9/10/2014) kemarin.
Menurut Massie, Jokowi harus memperkuat hukum dan ekonomi. “Seharusnya Jokowi menempatkan 22 menteri profesional dan 12 menteri dari profesional maupun akademisi. Kan, seperti disampaikan Jokowi bahwa 16 dari partai dan 18 dari politisi, ini kurang kredibel,” kata Massie.
Dikatakan Massie,Menteri yang duduk harus memiliki kredibilitas, Integritas, loyalitas dan intensitas. Bahkan, menteri harus sehat secara mental dan jasmani. Massie menyebutkan sejumlah menteri yang bakal diakomodir oleh Jokowi dari Partai Demokrasi Indonesia (PDI-P) dicontohkannya, Andi Wijayanto bakal mengisi posisi Menteri Pertahanan, Menteri Peranan Wanita dan Anak (Puan Maharani), Menteri Sekretaris Kabinet (Pramono Anung/Cahyo Kumolo), Menteri Keuangan (Hendrawan Supratikno), Menteri Koordinator Perekonomian Rakyat (Rini Suwandi), Menteri Pemuda dan Olahraga (Maruarar Sirait).
Begitu pun Partai Kebangkitan Bangsa bakal menempatkan kadernya Muhaimin Iskandar (Menko Kesra), Marwan Jafar (Menteri Agraria). Dan juga Menteri dari Partai Nasdem Rio Capela (Menteri Perumahan Rakyat) dan Surya Paloh ( Menteri Komunikasi dan Informatika), Akbar Faisal (Menteri PDT).
Dari Partai Hanura sendiri paling tidak akan menempatkan dua kadernya atau hanya satu. Dan yang punya kans yakni, Yudi Krisnandi, barangkai di Mensos atau Menteri PDT tinggal kebijakan dari Jokowi sebagai presiden.
Disisi lain, Massie menilai strong goverment, goverment policy, clean and good goverment harus diperkuat, serta Tupoksi dari masing-masing kementerian harus jalan. “Memang saat ini ada tiga kekuatan besar president power, parlement power and people power. Kendati nanti ada kerikil-kerikil tajam dalam pemerintahan Jokowi-JK atau kebijakan bakal berseberangan dengan DPR, tapi saya optimis pemerintahannya akan berjalan baik. Hindari namanya transaksional, karena ini bisa berdampak negatif,” urainya.
Ada sejumlah menteri yang memiliki kemampuan yang bisa menghiasi kabinet Jokowi diantaranya, Dr Rizal Ramli (Menko Perekonomian), Rhenald Khazali Ph.D, Prof Yohanes Surya (Menteri Pendidikan Tinggi, Riset dan Teknologi), Poltak Sitanggang (Menteri ESDM), Prof Bustanul Arifin (Menteri Pertanian), Dr Ing Ilham Habibie (Menteri Infrastruktrur) Rizal Sukma (Menteri Luar Negeri), Anton Supit (Menteri Perdagangan dan Perindustrian) Ignasius Jonan (Menteri Transportasi) serta sejumlah nama lainnya. “Dikabarkan sebelumnya ada 50 kandidat menteri yang telah disaring. Siapa saja kah mereka masih akan ditunggu,” ujar Massie.
Ditambahkanya lagi, Jokowi punya tugas memberangus para mafia anggaran, mafia CPNS, mafia proyek, mafia iven, mafia barang dan jasa serta mafia lelang jabatan.
Hadir juga memberikan pemaparan Ir Jootje Koapaha Ph.D akademisi dan Ketua Ormas (Obor Revolusi Mental Aparatur Sipil). Hadir dalam diskusi ini jurnalis, akademisi dan Ketua LSM, serta manajemen Sindo.
Ketua TEPI Sulut Rendy Umboh menjelaskan kegiatan ini dimana untuk memcari menteri-menteri yang ideal di kabinet Jokowi. “Harapan ke depan kabinet Jokowi akan lebih baik, dari yang sekarang ini,” ujarnya. (robintanauma)