Bitung—Irwan Rusbala (33) warga Kelurahan Pateten 2 lingkungan IV kecamatan Aertembaga tidak menyangka jika nyawanya harus melayang ditangan salah satu kekasih hatinya, Jumat (1/6) sekitar pukul 04.15 Wita. Lebih ironinya lagi, Irwan mengalami penganiayaan ketika sementara apel di rumah kekasih lainnya berinisial RD alias Indi dan ketahuan oleh pelaku HS alias Nona (34) yang taklain adalah kekasih korban juga.
Menurut informasi, kejadian itu bermula ketika Jumat subuh, korban yang telah hidup serumah dengan pelaku di Kadoodan Lingkungan 3 Kecamatan Maesa pamitan untuk keluar membeli rokok menggunakan sepede motor pinjaman. Namun rupanya, Irwan bukannya menuju warung untuk membeli rokok tapi ia malah menuju rumah Indi di Kelurahan Kakenturan lingkungan 1 Kecamatan Maesa.
“Saya tunggu di tempat kos kurang lebih satu jam, padahal setahu saya disekitar tempat kos ada warung. Sayapun kemudian keluar mengecek tapi tidak ketemu, lalu pikiran saya tertuju pada Indi yang tidak lain adalah mantan pacar Irwan,” kata Nona ketika sementara menjalani pemeriksaan di Polsek Bitung Tengah.
Dugaan Nona ini tepat, karena ketika dirinya mengecek, motor yang dipergunakan korban ada di depan rumah Indi. Iapun mengaku langsung naik darah dan langsung masuk ke rumah serta mendapati Irwan sementara berada diruangan tamu.
“Begitu saya masuk, Irwan malah membentak dan menuduh sengaja memata-matai dirinya. Bahkan saya diusir,” katanya.
Iapun mengaku gelap mata dan mengacung-acungkan pisau dapur yang telah ia bawa kepada korban. Dan tanpa sengaja, ditengah emosi yang memuncak, Nona telah menusuk pacaranya tersebut dibagian dada.
“Saya tidak tahu jika pisau yang saya pegang telah mengenai korban, bahkan sampai mati. Saya sangat menyesal dan khilaf,” ujar Nona sambil tertunduk berusaha membendung air matanya.
Emosi Nona pantas saja meledak pagi itu. Karena menurutnya, ia sudah dua kali memergoki korban dengan Indi berhubungan layaknya suami istri. Sehingga dirinya mangaku selalu was-was ketika Irwan keluar rumah atau terlambat pulang.
“Pagi itu ketika saya telepon, handphonnya dalam keadaan tidak aktif. Padahal biasanya, kendati ia (korban-red) sementara sibuk membongkar ikan dalam palka tetap handphone diaktifkan bahkan menjawab setiap saya telepon. Tapi ini, hanya pergi beli rokok handphone tidak aktif, jadi saya curiga dan mencari tahu dimana dirinya,” katanya.
Lebih lanjut Nona mengatakan, ia baru tahu jika Irwan meninggal ketika salah seorang petugas datang menjemputnya. ”Saya shock dan tidak menyangka jika dia meninggal,” katanya dengan nada lirih.
Sementara itu, menurut Kapolsek Bitung Tengah, Kompol Afianto Djojohikrat pihaknya masih sementara mendalami kasus tersebut dengan memeriksa sejumlah saksi. Termasuk juga Indi yang diduga adalah pacar korban dan sejumlah warga yang mendapati korban tergeletak dijalan usai ditikam pelaku.
“Korban diduga meninggal di Rumah Sakit Budi Mulia, karena dari keterangan sejumlah saksi, korban masih sempat bercerita siapa yang telah menikam dirinya,” kata Djojohikrat.
Djojohikrat juga mengaku, saat ini barang bukti berupa pisau dapur yang dipergunakan pelaku sudah diamankan. Dan saat ini pelaku masih sementara dimintai keterangan, sedangkan korban masih sementara menunggu proses otopsi.(EN)
Bitung—Irwan Rusbala (33) warga Kelurahan Pateten 2 lingkungan IV kecamatan Aertembaga tidak menyangka jika nyawanya harus melayang ditangan salah satu kekasih hatinya, Jumat (1/6) sekitar pukul 04.15 Wita. Lebih ironinya lagi, Irwan mengalami penganiayaan ketika sementara apel di rumah kekasih lainnya berinisial RD alias Indi dan ketahuan oleh pelaku HS alias Nona (34) yang taklain adalah kekasih korban juga.
Menurut informasi, kejadian itu bermula ketika Jumat subuh, korban yang telah hidup serumah dengan pelaku di Kadoodan Lingkungan 3 Kecamatan Maesa pamitan untuk keluar membeli rokok menggunakan sepede motor pinjaman. Namun rupanya, Irwan bukannya menuju warung untuk membeli rokok tapi ia malah menuju rumah Indi di Kelurahan Kakenturan lingkungan 1 Kecamatan Maesa.
“Saya tunggu di tempat kos kurang lebih satu jam, padahal setahu saya disekitar tempat kos ada warung. Sayapun kemudian keluar mengecek tapi tidak ketemu, lalu pikiran saya tertuju pada Indi yang tidak lain adalah mantan pacar Irwan,” kata Nona ketika sementara menjalani pemeriksaan di Polsek Bitung Tengah.
Dugaan Nona ini tepat, karena ketika dirinya mengecek, motor yang dipergunakan korban ada di depan rumah Indi. Iapun mengaku langsung naik darah dan langsung masuk ke rumah serta mendapati Irwan sementara berada diruangan tamu.
“Begitu saya masuk, Irwan malah membentak dan menuduh sengaja memata-matai dirinya. Bahkan saya diusir,” katanya.
Iapun mengaku gelap mata dan mengacung-acungkan pisau dapur yang telah ia bawa kepada korban. Dan tanpa sengaja, ditengah emosi yang memuncak, Nona telah menusuk pacaranya tersebut dibagian dada.
“Saya tidak tahu jika pisau yang saya pegang telah mengenai korban, bahkan sampai mati. Saya sangat menyesal dan khilaf,” ujar Nona sambil tertunduk berusaha membendung air matanya.
Emosi Nona pantas saja meledak pagi itu. Karena menurutnya, ia sudah dua kali memergoki korban dengan Indi berhubungan layaknya suami istri. Sehingga dirinya mangaku selalu was-was ketika Irwan keluar rumah atau terlambat pulang.
“Pagi itu ketika saya telepon, handphonnya dalam keadaan tidak aktif. Padahal biasanya, kendati ia (korban-red) sementara sibuk membongkar ikan dalam palka tetap handphone diaktifkan bahkan menjawab setiap saya telepon. Tapi ini, hanya pergi beli rokok handphone tidak aktif, jadi saya curiga dan mencari tahu dimana dirinya,” katanya.
Lebih lanjut Nona mengatakan, ia baru tahu jika Irwan meninggal ketika salah seorang petugas datang menjemputnya. ”Saya shock dan tidak menyangka jika dia meninggal,” katanya dengan nada lirih.
Sementara itu, menurut Kapolsek Bitung Tengah, Kompol Afianto Djojohikrat pihaknya masih sementara mendalami kasus tersebut dengan memeriksa sejumlah saksi. Termasuk juga Indi yang diduga adalah pacar korban dan sejumlah warga yang mendapati korban tergeletak dijalan usai ditikam pelaku.
“Korban diduga meninggal di Rumah Sakit Budi Mulia, karena dari keterangan sejumlah saksi, korban masih sempat bercerita siapa yang telah menikam dirinya,” kata Djojohikrat.
Djojohikrat juga mengaku, saat ini barang bukti berupa pisau dapur yang dipergunakan pelaku sudah diamankan. Dan saat ini pelaku masih sementara dimintai keterangan, sedangkan korban masih sementara menunggu proses otopsi.(EN)