MANADO – Sebagian besar masyarakat menolak jika gubernur dipilih DPRD karena akan memudarkan semangat demokrasi yang telah dibangun selama ini. Masyarakat masih menginginkan pilkada langsung sebagai bentuk legitimasi bagi gubernur terpilih.
Wawancara beritamanado dengan sejumlah warga Sulut menghasilkan gagasan semangat terhadap pilar-pilar demokrasi, “jangan kembali ke orde baru, semangat demokrasi masyarakat Indonesia harus dihargai,” ujar aktivis Ferry Mandang SAB.
Pemerhati masyarakat, Stenly tangkuman MT menyatakan hal yang sama, “demokrasi diperoleh dengan cara susah payah maka harga dari sebuah demokrasi sangat mahal,” ujar Tangkuman. Menurutnya pemerintah harus menjadi pengayom dan memfasilitasi demokrasi untuk masyarakat.
Sebelumnya para gubernur kepada mendagri Gamawan Fauzi menyatakan menolak wacana penghapusan pilkada langsung dengan alasan walikota dan bupati masih dipilih langsung. Soal biaya menurut mereka itu adalah resiko politik yang harus ditanggung semua calon gubernur. (JRY)
MANADO – Sebagian besar masyarakat menolak jika gubernur dipilih DPRD karena akan memudarkan semangat demokrasi yang telah dibangun selama ini. Masyarakat masih menginginkan pilkada langsung sebagai bentuk legitimasi bagi gubernur terpilih.
Wawancara beritamanado dengan sejumlah warga Sulut menghasilkan gagasan semangat terhadap pilar-pilar demokrasi, “jangan kembali ke orde baru, semangat demokrasi masyarakat Indonesia harus dihargai,” ujar aktivis Ferry Mandang SAB.
Pemerhati masyarakat, Stenly tangkuman MT menyatakan hal yang sama, “demokrasi diperoleh dengan cara susah payah maka harga dari sebuah demokrasi sangat mahal,” ujar Tangkuman. Menurutnya pemerintah harus menjadi pengayom dan memfasilitasi demokrasi untuk masyarakat.
Sebelumnya para gubernur kepada mendagri Gamawan Fauzi menyatakan menolak wacana penghapusan pilkada langsung dengan alasan walikota dan bupati masih dipilih langsung. Soal biaya menurut mereka itu adalah resiko politik yang harus ditanggung semua calon gubernur. (JRY)