Amurang – Sesepuh Amurang, Minahasa Selatan (Minsel) Drs Markus Wauran, terus menyuarakan terkait demonstrasi Gerakan Bersama Rakyat Anti Korupsi (Gebrak) Minsel, yang menuntut diusutnya kasus-kasus dugaan korupsi di Minsel dan kasus penikaman kordinator lapangan demonstrasi tersebut, didesak Polri di daerah mampu mengusut tuntas dugaan konspirasi dibaliknya.
“Ya, polisi diminta tegas dan tentu sangat mengharapkan penegak hukum diminta jangan hanya mengusut pelaku, tapi dalang dibaliknya. Karena baru kali ini terjadi di daerah ini sampai menodai demokrasi, makanya perlu dituntaskan,” tukas Wauran, ketika menghubungi beritamanado.com
Menurut mantan anggota DPR RI era 1980-an ini menegaskan, aspirasi yang disampaikan dalam aksi unjuk rasa adalah kritis tapi santun, hal ini memang demikian dalam menyampaikan aspirasi, apalagi terkait dugaan korupsi itu wajar, dan dilindungi undang-undang dalam menyampaikan aspirasi dalam dunia demokrasi sekarang ini.
“Tapi disayangkan dirusak oleh oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab. Ini sudah terjadi, jadi Polri perlu diusut tuntas kebenaranya dan yang terpenting kebebasan menyampaikan aspirasi itu sah-sah saja dalam negara berdemokrasi. Tapi disesalkan, citra ini dirusak” terang Wauran, yang juga pimpinan kerukunan kawanua Minsel di Jakarta, kamis (22/5/2014).
Sementara itu, Kapolres Minsel AKBP Iis Kristian, melalui KBO Reskrim Ipda Anton Silaban ketika dikonfirmasi mengatakan sampai saat ini pihaknya terus mencari keberadaan pelaku.
“Kami terus melakukan pencarian pelaku, polisi bukan hanya ada di Minsel tapi di mana-mana, (Guraunya, ditengah keseriusan), Sambil menambahkan, percaya kami (Polres Minsel, red) tetap menseriusi kasus ini,” ungkap Silaban, jumat (23/5/2014). (sanlylendongan).
Amurang – Sesepuh Amurang, Minahasa Selatan (Minsel) Drs Markus Wauran, terus menyuarakan terkait demonstrasi Gerakan Bersama Rakyat Anti Korupsi (Gebrak) Minsel, yang menuntut diusutnya kasus-kasus dugaan korupsi di Minsel dan kasus penikaman kordinator lapangan demonstrasi tersebut, didesak Polri di daerah mampu mengusut tuntas dugaan konspirasi dibaliknya.
“Ya, polisi diminta tegas dan tentu sangat mengharapkan penegak hukum diminta jangan hanya mengusut pelaku, tapi dalang dibaliknya. Karena baru kali ini terjadi di daerah ini sampai menodai demokrasi, makanya perlu dituntaskan,” tukas Wauran, ketika menghubungi beritamanado.com
Menurut mantan anggota DPR RI era 1980-an ini menegaskan, aspirasi yang disampaikan dalam aksi unjuk rasa adalah kritis tapi santun, hal ini memang demikian dalam menyampaikan aspirasi, apalagi terkait dugaan korupsi itu wajar, dan dilindungi undang-undang dalam menyampaikan aspirasi dalam dunia demokrasi sekarang ini.
“Tapi disayangkan dirusak oleh oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab. Ini sudah terjadi, jadi Polri perlu diusut tuntas kebenaranya dan yang terpenting kebebasan menyampaikan aspirasi itu sah-sah saja dalam negara berdemokrasi. Tapi disesalkan, citra ini dirusak” terang Wauran, yang juga pimpinan kerukunan kawanua Minsel di Jakarta, kamis (22/5/2014).
Sementara itu, Kapolres Minsel AKBP Iis Kristian, melalui KBO Reskrim Ipda Anton Silaban ketika dikonfirmasi mengatakan sampai saat ini pihaknya terus mencari keberadaan pelaku.
“Kami terus melakukan pencarian pelaku, polisi bukan hanya ada di Minsel tapi di mana-mana, (Guraunya, ditengah keseriusan), Sambil menambahkan, percaya kami (Polres Minsel, red) tetap menseriusi kasus ini,” ungkap Silaban, jumat (23/5/2014). (sanlylendongan).