Airmadidi – Satu lagi tindakan kurang terpuji kembali dilakukan oknum guru kepada siswanya.
Hanya karena lupa membawa air ke sekolah, Liana, siswi di SMPN 2 Mubune Kecamatan Likupang Selatan (Liksel) Minut harus malu dengan badan basah kuyub diduga akibat disiram air oleh oknum guru Wiliam Karamoy.
Kepada wartawan, Liana mengungkapkan kejadian tersebut terjadi pada Sabtu (10/10/2015). Dikatakannya, hari itu siswa di kelasnya ditugaskan membawa 1,5 liter air bersih oleh Karamoy.
Dikarenakan Liana lupa membawa air, Karamoy yang baru diangkat menjadi PNS pada jalur honorer daerah (Honda) kategori dua (K-2) tersebut memberi ganjaran dengan mengambil air milik siswa lain kemudian disiramkan ke tubuh korban hingga basah kuyub. Akibatnya, korban tidak bisa melanjutkan pelajaran hari itu dan langsung pulang ke rumah.
“Waktu itu ada tiga siswa yang dihukum gara-gara tidak bawa air ke sekolah,” aku Liana Minggu (11/10/2015), dengan airmata berlinang.
Nanding orangtua dari Liana, mengungkapkan rasa kecewanya atas tindakan Karamoy dan meminta agar Kepala Sekolah ataupun pimpinan Badan Kepegawaian dan Diklat Daerah (BKDD) Minut bisa mengevaluasi serta memberi hukuman atas tindakan Karamoy.
“Sebagai orangtua siswa, saya sangat kecewa dan kesal. Apalagi menurut anak saya, oknum guru ini juga sering memukul siswa dengan cara menampar atau memukul betis kaki siswa,” ujar Nanding.
Terpisah, Kepala SMPN 2 Mubune Ismail Gumolung ketika dikonfirmasi membantah kasus tersebut.
“Jangan menambah-nambah atau mengada-ada berita. Tidak pernah ada kejadian itu di sekolah saya. Sedangkan air susah didapat, masakan bisa menyiram air kepada siswa?” kata Gumolung. (Finda Muhtar)
Airmadidi – Satu lagi tindakan kurang terpuji kembali dilakukan oknum guru kepada siswanya.
Hanya karena lupa membawa air ke sekolah, Liana, siswi di SMPN 2 Mubune Kecamatan Likupang Selatan (Liksel) Minut harus malu dengan badan basah kuyub diduga akibat disiram air oleh oknum guru Wiliam Karamoy.
Kepada wartawan, Liana mengungkapkan kejadian tersebut terjadi pada Sabtu (10/10/2015). Dikatakannya, hari itu siswa di kelasnya ditugaskan membawa 1,5 liter air bersih oleh Karamoy.
Dikarenakan Liana lupa membawa air, Karamoy yang baru diangkat menjadi PNS pada jalur honorer daerah (Honda) kategori dua (K-2) tersebut memberi ganjaran dengan mengambil air milik siswa lain kemudian disiramkan ke tubuh korban hingga basah kuyub. Akibatnya, korban tidak bisa melanjutkan pelajaran hari itu dan langsung pulang ke rumah.
“Waktu itu ada tiga siswa yang dihukum gara-gara tidak bawa air ke sekolah,” aku Liana Minggu (11/10/2015), dengan airmata berlinang.
Nanding orangtua dari Liana, mengungkapkan rasa kecewanya atas tindakan Karamoy dan meminta agar Kepala Sekolah ataupun pimpinan Badan Kepegawaian dan Diklat Daerah (BKDD) Minut bisa mengevaluasi serta memberi hukuman atas tindakan Karamoy.
“Sebagai orangtua siswa, saya sangat kecewa dan kesal. Apalagi menurut anak saya, oknum guru ini juga sering memukul siswa dengan cara menampar atau memukul betis kaki siswa,” ujar Nanding.
Terpisah, Kepala SMPN 2 Mubune Ismail Gumolung ketika dikonfirmasi membantah kasus tersebut.
“Jangan menambah-nambah atau mengada-ada berita. Tidak pernah ada kejadian itu di sekolah saya. Sedangkan air susah didapat, masakan bisa menyiram air kepada siswa?” kata Gumolung. (Finda Muhtar)