Amurang, BeritaManado — Pelaksanaan Hari Lahir Pancasila di Kabupaten Minahasa Selatan (Minsel), pada Sabtu (1/6/2019) ternyata meninggalkan cerita yang tidak mengenakkan.
Upacara yang direncanakan akan dilaksanakan pada pukul 08.00 Wita tertunda dikarenakan petugas penggerek bendera tidak berada di lokasi.
Kepada BeritaManado.com, saat dihubungi lewat sambungan telepon Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Minsel, Benny Lumingkewas membenarkan hal tersebut.
“Petugas penggerek bendera dalam upacara ini, sudah melaksanakan gladi sehari sebelumnya. Dan di Sabtu pagi, sekitar jam 7 sudah berada di lokasi,” kata Benny Lumingkewas.
Namun dirinya menginformasikan sebelum upacara bendera dimulai, para siswa ini sudah tidak berada di lokasi upacara.
“Tampaknya para penggerek bendera yang adalah siswa SMA Negeri 1 Amurang dipanggil oleh Kepala Sekolah dan langsung kembali ke Sekolah,” tambah Benny Lumingkewas.
Dirinya selaku penyelenggara sempat kebingungan, akibat adanya kejadian ini.
Namun setelah kembali berkoordinasi dengan Kepala Cabang Dinas Pendidikan Minsel. Para siswa ini akhirnya diijinkan dan pelaksanaan upacara, dengan Inspektur Kapolres Minsel AKBP FX Winardi Prabowo SIK, dapat sukses dilaksanakan.
“Memang yang koordinasi Dinas Pendidikan Kabupaten Minsel. Namun sudah sejak 4 hari lalu, para penggerek bendera ini sudah dihubungi,” tambah Benny Lumingkewas.
Dirinya berharap kejadian seperti ini tidak akan terulang lagi dan pihaknya nanti akan menyurat secara resmi.
“Memang kami hanya menyurat ke Dinas Pendidikan Minsel. Dan para siswa ini sudah dihubungi, karena mereka anggota Paskibraka Minsel tahun kemarin,” terang Benny Lumingkewas.
Dijelaskan Benny Lumingkewas, kemungkinan Kepsek SMA N 1 Amurang ingin ada surat secara langsung ke pihak sekolah.
“Jadi memang ada ‘Miss Communication’ dengan kepala sekolah. Ke depan kami akan menyurat secara resmi,” pungkas Benny Lumingkewas.
(TamuraWatung)