Manado, BeritaManado.com — PT Membangun Sulut Hebat (MSH) terus berupaya meningkatkan berbagai sumber daya yang ada demi memaksimalkan pembangunan di KEK Bitung.
Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Provinsi Sulawesi Utara yang dipercaya menjadi pengelola KEK Bitung ini bahkan aktif dalam berbagai pelaksanaan pameran baik di Sulawesi Utara maupun Jakarta demi menjaring investor.
Hal tersebut disampaikan Direktur Utama PT Membangun Sulut Hebat Jefferson Richard ‘Jeffri’ Lungkang, SE, MM kepada BeritaManado.com, Selasa (18/5/2021).
“Karena modal yang masih terbatas, kami saat ini fokus di KEK Bitung. Untuk promosi, kami sudah memulainya begitu KEK Bitung diresmikan oleh Presiden Joko Widodo,” ujar Jeffri Lungkang.
Dari berbagai upaya promosi, telah terjaring kurang lebih 60 investor, baik dari dalam negeri maupun luar negeri, 18 diantaranya adalah existing investors atau investor yang sudah ada di Bitung.
Dalam perjalanannya, PT MSH sudah membuat MoU atau Nota Kesepahaman dengan 11 perusahaan dan 4 diantaranya sudah mencapai Perjanjian Kerja Sama (PKS).
Empat perusahaan tersebut yaitu, PT Futai dari China yang bergerak di bidang pembuatan biji plastik dan kertas, PT Marina Nusantara Selaras di bidang perikanan, CV Awilton di bidang industri kelapa.
Sementara perusahaan keempat yang menandatangani PKS yaitu PT Multi Duta Cipta yang bergerak di bidang industri baja ringan.
Penandatanganan PKS dilaksanakan pada Senin (10/5/2021) pekan lalu oleh Dirut PT MSH, Jeffri Lungkang dan Dirut PT Multi Duta Cipta, Johanes Jimmy.
Turut menyaksikan, Komisaris Utama PT MSH, Nikson Tilaar, Komisaris Star Wowor dan Fransisca Pandi serta Direktur Umum James Sela.
“Nanti awal Juni 2021 rencananya akan ditandatangani PKS dengan PT Palma yang bergerak di bidang perikanan tuna,” kata Jeffri.
Meski dalam waktu 2 tahun belakangan perkembangan KEK Bitung tidak terlalu signifikan karena adanya pandemi Covid-19, namun pada 2021 ini MSH akan berupaya meningkatkan dan mendapatkan lagi investor-investor baru.
Apalagi dengan dukungan penuh pemerintah pusat dan daerah, maka pergerakan investasi di KEK Bitung ditargetkan makin menggeliat.
“Sampai saat ini, PT MSH juga masih menunggu pelimpahan aset tanah seluas 92 ha milik Pemerintah Provinsi Sulut yang ada di lahan KEK Bitung, dari total 534 ha,” ungkap Jeffri.
Agenda prioritas nasional
Diketahui, Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Bitung merupakan salah satu agenda prioritas nasional.
Pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus diarahkan untuk memberikan kontribusi optimal dalam pencapaian 4 (empat) agenda prioritas nasional yang tertuang di Nawacita.
Salah satu tujuannya juga yaitu dalam rangka mempercepat pencapaian pembangunan ekonomi nasional.
KEK Bitung sendiri telah diresmikan oleh Presiden RI Joko Widodo pada Senin (1/4/2019) lalu, di mana saat itu, Presiden turut didampingi Gubernur Sulawesi Utara Olly Dondokambey.
KEK Bitung memiliki kegiatan utama industri pengolahan kelapa, industri pengolahan perikanan, industri farmasi, dan logistik.
Menindaklanjuti peresmian KEK Bitung, Olly Dondokambey terus melakukan berbagai upaya demi tercapainya tujuan dan pemerintah pada KEK.
Salah satunya rutin melakukan rapat dengan pemerintah pusat melalui kementerian.
Belum lama ini, Olly Dondokambey mengikuti Rapat Koordinasi Pembahasan Evaluasi Pembangunan dan Pengelolaan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) secara virtual yang dipimpin langsung Menteri Koordinator Bidang Perekonomian RI Airlangga Hartarto dari Jakarta.
Dalam rakor ini, Olly Dondokambey meminta kepada Menko Perekonomian agar pemanfaatan KEK Bitung bisa lebih dimaksimalkan.
Apalagi, dalam berbagai kesempatan, Olly Dondokambey memastikan, perkembangan KEK Bitung akan terus dipacu agar makin maksimal.
(srisurya)