Manado, BeritaManado.com – Untuk dapat memaksimalkan multiplier effect dari kehadiran Kawasan Ekonomi Khusus di wilayah Sulampua, dibutuhkan dukungan dari semua pihak.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sulawesi Selatan Causa Iman Karana mengatakan, pada tahun 2021, realisasi investasi dan tenaga kerja KEK Sulawesi, Maluku dan Papua (Sulampua) masih berada di bawah KEK lainnya.
Berdasarkan hasil Evaluasi Perkembangan selama tahun 2022 oleh Dewan Nasional KEK, beberapa KEK di Sulampua dinyatakan masih perlu didorong agar dapat berkembang secara signifikan.
Beberapa tantangan utama dalam pengembangan KEK diantaranya: (1) penyediaan lahan; (2) penyediaan pendanaan/pembiayaan pembangunan; (3) rencana bisnis yang belum optimal dalam menarik minat investor, serta (4) pemanfaatan fasilitas fiskal di wilayah KEK.
“Mempertimbangkan sejumlah isu tersebut, kami berharap seminar ini mampu mengakselerasi sinergi dan kolaborasi, menghasilkan rekomendasi yang presisi, serta mengurai debottlenecking dan mempercepat arus investasi,” ujar Causa dalam pembukaan pelaksanaan Seminar Penguatan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Sulawesi, Maluku dan Papua di Four Points by Sheraton, Rabu (7/6/2023).
Bank Indonesia pun berterima kasih atas sinergi antar lembaga yang telah diupayakan, dan berharap kiranya kolaborasi yang bermanfaat untuk perekonomian dapat terus dijaga ke depan.
“Dengan kita mengoptimalisasikan 5 KEK yang ada di Sulampua ini, bisa mendorong pertumbuhan perekonomian di Sulampua agar bisa jadi besar sehingga sektor dan efeknya nanti bisa menggerakkan tenaga kerja lebih banyak,” kata Causa.
(srisurya)