Bitung – Puluhan atlet sepak bola Kota Bitung yang tergabung dalam Persbit Bitung hanya bisa tertunduk lesu, ketika mendatangi Kantor DPRD Kota Bitung, Kamis (30/11/2017).
Impian mereka untuk mengharumkan nama Kota Bitung di babak 32 besar Liga 3 Indonesia di Kendal pada Senin nanti terancam tak terwujud karena terkendala dana.
Harapan untuk bisa mendapat jalan keluar lewat anggota DPRD tak membuahkan hasil, karena sejumlah anggota DPRD yang menerima mereka tak bisa berbuat apa-apa.
Dua anggota DPRD, Syam Panai dan Habriyanto Ahmad tak bisa memberikan jalan keluar selain menyarankan para atlet menemui Wali Kota, Max Lomban agar bisa membuat kebijakan.
“Kami prihatin, tapi ini menyangkut dana yang tentu hanya Wali kota yang bisa memberikan jalan keluar lewat pergesaran,” kata Habriyanto.
Marcel Tatuil perwakilan Persbit mengatakan, tim Persbit terancam tak bisa ikut turnamen 32 besar Liga 3 Indonesia di Kendal karena tak ada biaya dan Pemerintah seakan lepas tangan.
“Dari KONI katakan biaya sudah habis untuk Porprov sementara dari Dinas Pemuda dan Olahraga sebut anggaran tak tertara untuk Persbit,” kata Marcel.
Ia, mengatakan pemain Persbit selama ini bertanding dengan penuh semangat hingga beroleh prestasi terbaik, termasuk menjuarai Porprov di Minahasa membawa nama Kota Bitung.
“Namun ironis, saat susah dilupakan. Tapi kami akan terus mencari cara agar Persbit tetap bisa tampil walaupun tanpa dukungan pemerintah,” katanya.
Sementara itu, nasib yang menimpa Persbit Bitung menjadi perhatian masyarakat, terutama di media sosial hingga menjadi tranding topic hingga menjadi gerakan spontanitas pengumpulan dana di jalan utama Kota Bitung.
Hebatnya, aksi spontanitas itu menggerakkan sejumlah pihak untuk ikut bergabung menggalang dana dengan tag line #savepersbit.
“PERSBIT riwayatmu kini,,,,hele pemain cari dana buat persiapan liga 3…pemerintah dmana kang…salut buat adik2ku,,,pasti ada hikma dibalik semua ini…”positif thinking@#$%^&*,” tulis Monas Nasir di akun facebooknya.
(abinenobm)
Bitung – Puluhan atlet sepak bola Kota Bitung yang tergabung dalam Persbit Bitung hanya bisa tertunduk lesu, ketika mendatangi Kantor DPRD Kota Bitung, Kamis (30/11/2017).
Impian mereka untuk mengharumkan nama Kota Bitung di babak 32 besar Liga 3 Indonesia di Kendal pada Senin nanti terancam tak terwujud karena terkendala dana.
Harapan untuk bisa mendapat jalan keluar lewat anggota DPRD tak membuahkan hasil, karena sejumlah anggota DPRD yang menerima mereka tak bisa berbuat apa-apa.
Dua anggota DPRD, Syam Panai dan Habriyanto Ahmad tak bisa memberikan jalan keluar selain menyarankan para atlet menemui Wali Kota, Max Lomban agar bisa membuat kebijakan.
“Kami prihatin, tapi ini menyangkut dana yang tentu hanya Wali kota yang bisa memberikan jalan keluar lewat pergesaran,” kata Habriyanto.
Marcel Tatuil perwakilan Persbit mengatakan, tim Persbit terancam tak bisa ikut turnamen 32 besar Liga 3 Indonesia di Kendal karena tak ada biaya dan Pemerintah seakan lepas tangan.
“Dari KONI katakan biaya sudah habis untuk Porprov sementara dari Dinas Pemuda dan Olahraga sebut anggaran tak tertara untuk Persbit,” kata Marcel.
Ia, mengatakan pemain Persbit selama ini bertanding dengan penuh semangat hingga beroleh prestasi terbaik, termasuk menjuarai Porprov di Minahasa membawa nama Kota Bitung.
“Namun ironis, saat susah dilupakan. Tapi kami akan terus mencari cara agar Persbit tetap bisa tampil walaupun tanpa dukungan pemerintah,” katanya.
Sementara itu, nasib yang menimpa Persbit Bitung menjadi perhatian masyarakat, terutama di media sosial hingga menjadi tranding topic hingga menjadi gerakan spontanitas pengumpulan dana di jalan utama Kota Bitung.
Hebatnya, aksi spontanitas itu menggerakkan sejumlah pihak untuk ikut bergabung menggalang dana dengan tag line #savepersbit.
“PERSBIT riwayatmu kini,,,,hele pemain cari dana buat persiapan liga 3…pemerintah dmana kang…salut buat adik2ku,,,pasti ada hikma dibalik semua ini…”positif thinking@#$%^&*,” tulis Monas Nasir di akun facebooknya.
(abinenobm)