Bitung – Pengurus Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) Kota Bitung mengecam insiden yang dialami sejumlah pemain dan pelatih Persbit di Boltim, Rabu (29/08/2018).
Pasalnya, insiden pengeroyokan terhadap sejumlah pemain dan pelatih terjadi di dalam lapangan saat pertandingan delapan besar liga tiga zona Sulut yang digelar di Boltim sementara berlangsung.
“Kami sangat sesali dan mengecam tindakan anarkis bisa terjadi dalam sepakbola pertandingan delapan besar liga tiga zona Sulut,” kata Wakil Ketua PSSI Kota Bitung, Marcel Tatuil saat dihubungi Beritamanado.com, Kamis (30/08/2018).
Marcel menyatakan, kejadian pengeroyokan terhadap pemain dan pelatih tidak terjadi jika panitia siap dan sigap menghadapi situasi pertandingan
“Yang paling parah adalah keamanan dan kenyaman pelaksanaan pertandingan tersebut tidak disiapkan secara baik oleh pihak panitia,” katanya.
Atas kejadian yang mengakibatkan dua pemain dan pelatih mengalami luka-luka hingga harus menjalani perawatan di Puskesmas itu, PSSI Kota Bitung kata dia, telah melayangkan protes keras ke panitia.
“Sesuai prosedur laporan lisan sudah dilayanhkan pasca insiden dan surat protes resmi hari ini kami layangkan,” katanya.
Sesuai informasi, dua pemain Persbit yang menjadi korban dalam insiden itu adalah Renaldi Bernama dan Ahmad Bayau, sedangkan pelatih Hengki Namangge juga menjadi korban akibat dipukul dengan balok kayu.
(abinenobm)
Bitung – Pengurus Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) Kota Bitung mengecam insiden yang dialami sejumlah pemain dan pelatih Persbit di Boltim, Rabu (29/08/2018).
Pasalnya, insiden pengeroyokan terhadap sejumlah pemain dan pelatih terjadi di dalam lapangan saat pertandingan delapan besar liga tiga zona Sulut yang digelar di Boltim sementara berlangsung.
“Kami sangat sesali dan mengecam tindakan anarkis bisa terjadi dalam sepakbola pertandingan delapan besar liga tiga zona Sulut,” kata Wakil Ketua PSSI Kota Bitung, Marcel Tatuil saat dihubungi Beritamanado.com, Kamis (30/08/2018).
Marcel menyatakan, kejadian pengeroyokan terhadap pemain dan pelatih tidak terjadi jika panitia siap dan sigap menghadapi situasi pertandingan
“Yang paling parah adalah keamanan dan kenyaman pelaksanaan pertandingan tersebut tidak disiapkan secara baik oleh pihak panitia,” katanya.
Atas kejadian yang mengakibatkan dua pemain dan pelatih mengalami luka-luka hingga harus menjalani perawatan di Puskesmas itu, PSSI Kota Bitung kata dia, telah melayangkan protes keras ke panitia.
“Sesuai prosedur laporan lisan sudah dilayanhkan pasca insiden dan surat protes resmi hari ini kami layangkan,” katanya.
Sesuai informasi, dua pemain Persbit yang menjadi korban dalam insiden itu adalah Renaldi Bernama dan Ahmad Bayau, sedangkan pelatih Hengki Namangge juga menjadi korban akibat dipukul dengan balok kayu.
(abinenobm)