• Home
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Kode Etik Jurnalistik
  • Privacy Policy
  • Disclaimer
  • Info IKLAN
BeritaManado.com: Berita Terkini Kota Manado, Sulawesi Utara
  • Home
  • Berita Utama
  • Politik dan Pemerintahan
  • Kota Manado
  • Kota Bitung
  • Minahasa
  • Minsel
  • Minut
  • Agama dan Pendidikan
  • Bisnis dan Ekonomi
  • Ragam
  • Berita Terpopuler
  • Indeks Berita
No Result
View All Result
  • Home
  • Berita Utama
  • Politik dan Pemerintahan
  • Kota Manado
  • Kota Bitung
  • Minahasa
  • Minsel
  • Minut
  • Agama dan Pendidikan
  • Bisnis dan Ekonomi
  • Ragam
  • Berita Terpopuler
  • Indeks Berita
No Result
View All Result
BeritaManado.com: Berita Terkini Kota Manado, Sulawesi Utara
No Result
View All Result
Home Agama dan Pendidikan

Ini Kilas Sejarah Awal Perkembangan Umat Katolik Kakaskasen 

by Franky Wullur
Sabtu, 12 Februari 2022, 22:11 pm
in Agama dan Pendidikan, Berita Utama, Kota Tomohon
  • 2shares
Sketsa bangunan Gereja Katolik Kakaskasen (kiri) dan suasana umat yang berkumpul di depan Gereja Kakaskasen dalam sebuah kegiatan (kanan)

Kakaskasen, BeritaManado.com — Sebuah babak baru kehidupan umat Katolik Kakaskasen hingga saat ini belum diketahui kapan pastinya dimulai.

Namun, dengan catatan sejarah yang ada, berbagai pendapat bisa dijadikan referensi untuk menandakan hadirnya sebuah peradaban kehidupan umat beriman di wilayah yang diapit oleh Gunung Lokon dan Gunung Mahawu ini.

Wenny Lumentut

Merujuk pada berbagai cerita serta literatur sejarah dan budaya Minahasa, bahwa kehadiran umat Katolik di bumi Malesung ini sudah ada sejah zaman penjajahan bangsa Portugis dan Spanyol yang terjadi sekitar tahun 1500-an melalui karya Pater Diego de Magelhaes SJ.

Pastor Louis Johanes Marie Laarhoven MSC bersama umat Katolik Paroki St. Fransiskus Xaverius Kakakasen

Namun sayangnya, di masa penjajahan Portugis dan disusul Spanyol pada rentang waktu 1500 – 1600-an, belum ditemukan dokumen baptisan umat Katolik yang menurut cerita sejarah sudah terjadi di berbagai wilayah seperti Manado Tua, Minahasa, Siau, Kaidipan dan daerah lain.

Baru pada tahun 1868, jejak-jejak bersejarah mulai terdeteksi dengan hadirnya kembali para misionaris dari Ordo Serikat Jesus (SJ).

Tepat pada 19 September 1868, di Langowan terjadi peristiwa bersejarah dengan dibaptisnya sejumlah orang, dimana salah satunya adalah anak pertama sang perintis kembalinya misi Katolik di Minahasa Daniel Mandagi, dimana buku baptis atau Liber Baptizatorum I saat ini masih tersimpan di Sekretariat Paroki St. Petrus Langowan.

Mantan Ketua DPP St. Fransiskus Xaverius Kakaskasen Alexius Toreh saat mendampingi Uskup Theodorus Moors MSC dalam menghadiri sebuah perayaan

Peristiwa bersejarah itu menurut catatan Daniel Mandagi yang ada hingga saat ini terjadi di kediaman seoran Pendeta NZG yaitu Abraham Obez Schaafsma melalui kehadiran Pater Johanes de Vries SJ.

Sebelum ke Langowan, Pater Johanes de Vries SJ juga mendarat di Pelabuhan Kema dan sempat membaptis beberapa orang.

Adapun terjadinya pembaptisan tersebut bermula dari kerinduan Daniel Mandagi agar anaknya dapat dibaptis oleh seorang imam Katolik.

Suasana perkumpulan pimpinan dan anggota umat Katolik St. Fransiskus Xaverius Kakaskasen di salah satu rumah (kemungkinan pertemuan ini adalah kegiatan ibadah umat

Namun karena di Langowan saat itu tidak ada imam Katolik, maka sicobakah untuk minta dibaptis oleh Pendeta Abraham Obez Schaafsma, namun keinginan tersebut tidak dikabulkan.

Berbekal pengalaman hidup di Pulau Jawa semasa dinas militer sebagai Tentara KNIL asal Minahasa, maka Daniel Mandagi menulis sepucuk surat kepada Uskup Batavia Mgr Petrus Maria Vrancken Pr dan akhirnya diputuskan Pater Johanes de Vries SJ ke Minahasa (Kema dan Langowan).

Dari peristiwa bersejarah inilah dapat ditarik benang merah sejarah perkembangan umat Katolik Kakaskasen yang saat ini memiliki nama pelindung St Fransiskus Xaverius dan dirayakan setiap tanggal 3 Desember.

Perayaan Penerimaan Sakramen Komuni Pertama di Gereja Tua (posisi Aula Paroki saat ini)

Sejumlah misionaris Jesuit yang pernah melayani umat di Langowan juga tercatat dalam Buku Baptis yang ada di Sekretariat Paroki St Fransiskus Xaverius Kakaskasen.

Adalah Pater Joan Petrus Nicolaus van Meurs SJ yang menjadi imam Katolik pertama di salah satu paroki Keuskupan Manado yang empat tahun lagi (2025) akan merayakan Yubelium 150 tahun pembaptisan pertama.

Dikutip dari https://www.fxkakaskasen.com/, Pater van Meurs sendiri saat itu ditugaskan secara khusus untuk melayani umat di wilayah Minahasa dan Manado, termasuk Kakaskasen.

Kebersamaan umat Katolik Kakaskasen dalam sebuah acara

Selama bertugas, imam Jesuit ini tidak leluasa berkarya, karena masa tugas dibatasi oleh Pemeirntah Kolonial Belanda hanya tiga bulan dalam satu tahun.

Kunjungan pastoral Pater van Meurs di Minahasa dan Manado turut membawa rahmat  yang istimewa bagi  umat Katolik Kakasksen secara khusus.

Pada akhir tahun 1875 hingga awal Januari 1876, Pater van Meurs membaptis  sejumlah umat di Kakaskasen, dimana dalam Liber Baptizatorum I tercatat ada 19 orang yang dibaptis dan hanya berselang beberapa hari pada 6 Januari 1876, 24 orang juga dibaptis.

Beberapa Panitia Inti Pembangunan Gereja Katolik St. Fransiskus Xaverius Kakaskasen. (Foto April 1976)

Dari 19 orang yang dibaptis Pater van Meurs Desember 1875, ada dua keluarga yang seluruh anggotanya dibaptis yaitu Keluarga  Sondakh-Mamuaya (suami-istri dan empat orang anak), kemudian Keluarga Sondakh-Angow (suami-istri dan empat orang anak juga)

Momentum pembaptisan inilah yang diyakini menjadi awal mula perkembangan umat Katolik Kakaskasen.

Kemudian, pembaptisan setelah momentum bersejarah tersebut dilakukan satu kali dalam satu tahun, dimana hal menarik dalam peristiwa yang menyertai setelah momentum baptisan pertama, yaitu keluarga yang dibaptis papter van Meurs itu menjadi Wali Baptis dari umat yang dibaptis kemudian.

14 September 1905, bertepatan dengan Pesta Salib Suci, Pater Petrus Anthonius Wintjes SJ menulis dalam buku St. Claverbond (1906), bahwa keadaan umat Katolik di Kakaskasen dan Kinilow mengalami perkembangan hungga mencapai sekitar 400 jiwa dan di Wailan sekitar 94 jiwa, sehingga secara total waktu itu sekitar 500 jiwa.

Jumlah tersebut tidak bisa dikatakan sedikit jika diukur dalam rentang waktu 30 tahun setelah baptisan awal 1875.

Gereja Katolik Paroki St. Fransiskus Xaverius Kakaskasen saat ini

Dalam persekutuan umat, umat Katolik Kakaskasen mendapatkan  pelayanan pastoral dan Sakramental dari imam Jesuit yang ditugaskan di wilayah Tomohon dan sekitarnya, namun untuk kegiatan keumatan belum terpusat pada satu gedung gereja.

Baru pada April 1907 ada pemberkatan gedung gereja dan sekolah di Kakaskasen, namun tidak ada keterangan pasti tanggal berapa dilaksanakan.

Catatan lain menuliskan bahwa, pada 27 April 1907, ada beberapa altar yang dikirim telah tiba di Tomohon, sehingga diperkirakan pemberkatan “gereja tua” terjadi sektiar akhir April di tahun tersebut.

Kesimpulannya, Pater van Meurs yang pernah melayani umat Katolik Langowan tahun tahun 1874, juga pada tahun 1875 melayani umat Katolik di Kakaskasen.

Tidak hanya di Kakaskasen, jejak pelayanan Pater van Meurs juga terdapat di sejumlah Paroki, seperti St. Petrus Langowan, Hati Kudus Yesus Tomohon, St.  Yoseph Sarongsong, St. Antonius padua Tara-Tara dan Bunda Hati Kudus Woloan.

Mengenai cerita sejarah ini, Sekretaris Paroki St. Fransiskus Xaverius Kakaskasen Stefanus Ngenget, mengatakan bahwa pihaknya akan terus menelusuri informasi yang masih tersimpan dalam pengalaman pribadi umat.

“Kami berharap, kurang lebih tiga tahun kedepan menjelang Yubelium 150 tahun pembaptisan pertama, sebagian besar informasi sudah diinventarisasi untuk selanjutnya didokumentasikan dalam bentuk buku,” harapnya

(Frangki Wullur)

Polres Minut



Berita Terpopuler

  • Julius Ondang “Lempar Handuk” dan Nyatakan Mundur dari Plt Direktur Perumda Bangun Bitung
  • Penganugerahan Gelar Doktor Honoris Causa kepada Olly Dondokambey, Pertama Kali Sejak 62 Tahun Sejarah Unsrat
  • Ini 12 Pejabat Bitung yang Dilantik Maurits Mantiri – Hengky Honandar
  • Kabar Duka, Istri Dr Jimmy Panelewen Meninggal Dunia
  • Coreta Kapoyos Dorong Terlaksananya Pendaftaran Kebaya Noni ke WBTB Nasional
  • Elvira Katuuk Jabat Kepala Bappeda Sulut, Olly Dondokambey Lantik Sembilan Pejabat Eselon Dua
  • Siang ini Victor Mailangkay Giat Konsolidasi Pemenangan ‘AMIN’ di Sulut
  • Jimmy Panelewen Dilantik sebagai Dirut RSUP Hasan Sadikin, Begini Pesan Menkes Budi Sadikin
  • Nyaris Lepas! Joune Ganda – Kevin Lotulung Berhasil Selamatkan 21 Bidang Tanah Aset Pemkab Minut

Berita Terbaru

  • Partai Klasik di Final Voli Putri Smansa Cup 2023, Smantu Legowo Jadi Juara Dua Jumat, 22 September 2023, 23:02
  • Begini Tanggapan Jokowi Soal Keputusan Kaesang Gabung PSI Jumat, 22 September 2023, 22:43
  • Dies Natalis ke-60, Fakultas Peternakan Unsrat Bertekad Tetap Exist, Excellent, Advance, Accountable Jumat, 22 September 2023, 21:17
  • Marshella Limpong, Bocah Asal Sulut Peraih Juara 1 Kejurnas Tenis Lapangan Yunior Jumat, 22 September 2023, 19:41
  • Teknik Mesin Politeknik Negeri Manado Edukasi Pemanfaatan Tenaga Surya untuk Penerangan Jalan Umum Jumat, 22 September 2023, 19:09
  • Warga Jakarta Tertangkap di Manado, Diduga Miliki Puluhan Butir Obat Keras Ilegal Jumat, 22 September 2023, 18:46
  • Polresta Manado Diganjar Penghargaan Dirjen Perbendaharaan Kementerian Keuangan Jumat, 22 September 2023, 18:22
  • Miliki Semua Teknologi Terbaik dari Honda, All New CRV Dipamerkan di Mantos 3 Sampai 24 September Jumat, 22 September 2023, 17:16
  • Daripada Duet dengan Ganjar, Relawan GN 08 Lebih Sreg Prabowo Berpasangan Bersama Puan Maharani Jumat, 22 September 2023, 16:50
  • Facebook
  • Twitter
  • WhatsApp
  • 2shares
Tags: jesuitkakaskasenkatolikstefanus ngenget
Previous Post

Adriana Dondokambey Dukung Penuh Fenny Lumanauw Sebagai Calon Ketua WKI Sinode GMIM

Next Post

Cek Lokasi W20 di Likupang, Kapolda Sulut: 520 Personil Polri Siap untuk Pengamanan

Kategori

Ads

  • Home
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Kode Etik Jurnalistik
  • Privacy Policy
  • Disclaimer
  • Info IKLAN
  • Home
  • Berita Utama
  • Politik dan Pemerintahan
  • Kota Manado
  • Kota Bitung
  • Minahasa
  • Minsel
  • Minut
  • Agama dan Pendidikan
  • Bisnis dan Ekonomi
  • Ragam
  • Berita Terpopuler
  • Indeks Berita

© 2008-2023 PT. Berita Manado Communication. All rights reserved.

No Result
View All Result
  • Home
  • Berita Utama
  • Politik dan Pemerintahan
  • Kota Manado
  • Kota Bitung
  • Minahasa
  • Minsel
  • Minut
  • Agama dan Pendidikan
  • Bisnis dan Ekonomi
  • Ragam
  • Berita Terpopuler
  • Indeks Berita

© 2008-2023 PT. Berita Manado Communication. All rights reserved.