Manado – Rata-rata pengelolaan keuangan di Indonesia timur relarif lebih cepat daripada Indonesia Barat.
Hal ini juga disampaikan oleh Kepala BPK RI Harry Ashar Azis kepada Presiden RI Joko Widodo, dimana kesadaran pertumbuhan keuangan di daerah justru lebih cepat dari wilayah barat Indonesia.
Dalam jamuan makan malam yang diselenggarakan oleh Walikota Manado GS Vicky Lumentut dan jajarannya di rumah dinas Walikota, Kamis (19/1/2017) malam kemarin, Harry Ashar Azis turut menyinggung raihan Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) yang sudah dua kali didapat pemerintah kota Manado, sambil mengingatkan WTP bukanlah segalanya.
“Dalam 2 tahun ini saya menekankan pengelolaan keuangan di arahkan kepada governancy, jadi WTP harus jadi syarat minimal pengelolaan keuangan terbaik. Maksimalnya itu harus memberikan manfaat kepada rakyat karena itu dengan tegas disampaikan dalam undang-undang yaitu digunakan sebesar-sebesarnya untuk kemakmuran rakyat,” ujar Harry.
Meski demikian, Harry mengakui, sampai sekarang tidak ada ukuran kapan satu ukuran masyarakat dikatan makmur atau tidak makmur, tapi Harry memuji generatio Manado yang dibawah nasional.
“Yang di pakai adalah income per kapita, itu sudah jadi model meski sudah mulai ditinggalkan. WTP itu harus karena syarat minimal, tapi jangan lupakan kalau pengelolaan itu harus demi kemakmuran rakyat. Generatio Manado ada di angka 40 masih dibawah nasional, masih baguslah,” tambahnya.
Memasuki masa pemeriksaan BPK RI, kepada BeritaManado.com, Harry pun meminta para kepala daerah untuk melapor apabila ada staf BPK yang tidak profesional dalam menjalankan tugasnya.
“Kalau ada anak buah kami yang memeriksa lalu aneh-aneh, siapkan rekaman saja biar ada bukti. Kalau ada bukti maka akan saya tindaklanjuti,” tutupnya. (srisurya)