Manado-Rencana program tahunan Dinas Pariwisata dan Budaya (Disparbud) Manado sering kali diawali diskusi dengan stakeholders adat. Ini dimaksudkan untuk meminta masukan apa saja yang perlu dikembangkan, khususnya pada sektor budaya dan kepariwisataan.
“Itu yang biasanya Disparbud lakukan, mengajak stakeholders adat diskusi bersama untuk meminta input apa saja yang perlu dilakukan guna pengembangan kepariwisataan,” ujar Kepala Dsiparbud Manado, Peter KB Assa, Senin baru-baru.
Dari diskusi-diskusi semacam ini, kepedulian semua pihak muncul untuk lebih mendorong laju pariwisata Manado. Hal-hal seperti pelestarian cagar dan situs budaya, pakaian adat hingga ritual masyarakat adat berkembang dalam diskusi.
“Akhirnya Disparbud jadi paham program akan diarahkan ke mana dengan melibatkan masyarakat memberi masukan,” sebut Assa. (alf)
Manado-Rencana program tahunan Dinas Pariwisata dan Budaya (Disparbud) Manado sering kali diawali diskusi dengan stakeholders adat. Ini dimaksudkan untuk meminta masukan apa saja yang perlu dikembangkan, khususnya pada sektor budaya dan kepariwisataan.
“Itu yang biasanya Disparbud lakukan, mengajak stakeholders adat diskusi bersama untuk meminta input apa saja yang perlu dilakukan guna pengembangan kepariwisataan,” ujar Kepala Dsiparbud Manado, Peter KB Assa, Senin baru-baru.
Dari diskusi-diskusi semacam ini, kepedulian semua pihak muncul untuk lebih mendorong laju pariwisata Manado. Hal-hal seperti pelestarian cagar dan situs budaya, pakaian adat hingga ritual masyarakat adat berkembang dalam diskusi.
“Akhirnya Disparbud jadi paham program akan diarahkan ke mana dengan melibatkan masyarakat memberi masukan,” sebut Assa. (alf)