MANADO – Rumor adanya dugaan mafia cengkih yang terdapat di gedung cengkih (baca DPRD Sulut), terkait permainan harga emas coklat di Nyiur Melambai yang menyeruak beberapa waktu lalu dibantah lembaga wakil rakyat ini.
Pasalnya menurut Andre Angouw, personil Fraksi PDIP DPRD Sulut, salah satu yang diduga sebagai aktor yang bermain terhadap harga cengkih menyatakan tuduhan itu sungguh tidak mendasar dan sangat keliru. Sebab dirinya mengaku mengetahui dengan jelas permasalahan yang krusial terhadap tata niaga cengkih ini.
“Jika ada yang menyebutkan bahwa saya merupakan bagian dari mafia cengkih, itu merupakan kekeliruan. Sebab selama ini saya tetap berupaya agar harga pembelian cengkih oleh pedagang, jangan sampai merosot,” kata AA sapaan akrabnya ketika dikonfirmasi wartawan, Senin (10/05) pagi.
Malah dijelaskan Angouw adanya selintingan akan masuknya cengkih yang berasal dari beberapa provinsi tetangga, merupakan hal yang tak masuk akal dan bisa menimbulkan dampak yang luas, bahkan secara langsung merugikan masyarakat Sulut pada umumnya.
“Jika kita laksanakan larangan terhadap masuknya cengkih luar ke Sulut, saya pikir merupakan hal yang tak masuk akal. Kemudian bagaimana nasib cengkih asal Sulut, jika penduduk di wilayah yang memiliki pabrikan rokok juga membuat pelarangan yang sama, dalam hal ini yang dirugikan tentu petani maupun pedagang,” tegas Angouw. (IS)