Manado, BeritaManado.com — Para menteri kabinet Merah Putih yaang sedang di gembleng di akademi militer curhat tentang proses pelatihan.
Dilansir dari Suara.com jaringan BeritaManado.com lembah Tidar di Akademi Militer, Magelang, Jawa Tengah menjadi saksi sekaligus wadah bagi anggota Kabinet Merah Putih mendapatkan penggemblengan.
Mereka ditatar tidak hanya otot, melainkan otak.
Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka tidak hanya memonitor kegiatan yang dilakukan selama tiga hari tersebut. Kedua turut mengikuti semua kegiatan.
Bahkan pada hari pertama retreat, Jumat, para menteri dan anggota kabinet lainnya terkaget-kaget melihat Prabowo sudah bangun dan datang lebih awal di lapangan untuk berolahraga bersama dilanjut latihan baris-berbaris.
Sebelum memulai rangkaian kegiatan, setiap paginya selama tiga hari, para menteri harus bangun pagi buta.
Pagi-pagi sekali pukul 04.00, sirine serupa bunyi terompet membangunkan mereka.
Ada yang bangun kemudian menunaikan salat subuh, ada juga yang langsing bersiap menuju lapangan untuk berolahraga bersama.
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, Bahlil Lahadalia memiliki kesan tersendiri karena harus bangun pagi-pagi sekali.
“Kesan bangun paginya itu agak repot saya. Biasanya tidurnya jam 2, bangun jam 5 subuh habis itu tidur lagi kan, nanti bangun jam 7. Nah ini nggak ini, kita tidur jam 2, jam 4 sudah bunyi,” kata Bahlil.
Meski repot dan tidak terbiasa dengan rutinitas bangun pagi dilanjut berolahraga, Bahlil mengakui merasakan manfaat dari kegiatan yang ia lakukan tersebut.
“Tapi itu bagus bahwa hidup itu disiplin, tanggung jawab negara itu mau satu jam, mau dua jam begitu panggilan tugas harus siap,” kata Bahlil.
Menteri Pemuda dan Olahraga, Dito Ariotedjo menilai memang hampir mayoritas anggota kabinet tidak terbiasa dengan bangun pagi juga dilanjut olahraga.
“Tidur di tenda, bangun jam 4 pagi, dan langsung kita baris berbaris, dan senam,” kata Dito.
Sementara Wakil Menteri Koordinator Bidang Hukum, Hak Asasi Manusia, dan Pemasyarakatan, Otto Hasibuan tidak menampik rangkaian kegiatan bangun pagi buta dilanjut olahraga membuat kantuk di mata masih terasa. Mengingat waktu tidur selama pembekalan hanya sebentar.
“Semua tidurnya hanya dua, tiga jam. Tapi tidak ada satu pun yang ngantuk. Ngantuk termasuk saya, tapi bisa memenangkan ngantuknya,” kata Otto usai pembekalan hari ketiga di Akademi Militer, Magelang, Minggu (27/10/2024).
Otto bercerita suara lonceng tidak hanya berbunyi untuk menandakan waktunya bangun pagi. Suara serupa juga berbunyi pada waktu kegiatan makan.
“Kita mau makan juga waktunya nggak lama, paling makan kita berdoa, setelah itu 15 menit dikasih waktu untuk makan. Lonceng berbunyi lagi, langsung berhenti makan,” kata Otto.
Waktu makan yang dibatasi membuat menteri, wakil menteri, kepala badan, dan utusan khusus presiden harus makan secara cepat. Bahkan, kata Otto, ada yang berkelakar agar makanan yang masuk ke mulut tidak perlu dikunyah, langsung telan supaya cepat.
“Wah kita harus cepat. Sampai ada yang bercanda, ‘heh kalau kamu terlambat makan, jangan dikunyah, langsung telan saja,” ujar Otto.
Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat, Muhaimin Iskandar memastikan semua anggota kabinet disiplin dan tepat waktu dalam mengikuti semua kegiatan di Lembah Tidar, mulai dari bangun pagi, olahraga, latihan baris berbaris, hingga mengikuti penyampaian materi serta pengarahan langsung dari Prabowo.
“Tidak ada satu pun yang terlambat, semua on time, tidak ada terlambar satu pun,” kata Muhaimin saat hendak meninggalkak Akmil usai tiga hari pembekalan.
“Jadi katakan lah jam 8 dimulai acarw, jam 7.45 sudah ada pemberitahuan dengan mikrofon bergeser 15 menit lagi. Jadi disiplin oke lah,” sambungnya.
Wakil Menteri Dalam Negeri Bima Arya memastikan kondisi seluruh anggota Kabinet Merah Putih sehat selama mengikuti rangkaian kegiatan pembekalan.
“Aman semua karena presiden itu bahkan memberikan kita doping vitamin. Semua dikasih vitamin terbaik, menteri semua harus sehat,” kata Bima.
Bima menyebutkan apa saja pelajaran yang dipetik oleh dirinya bersama jajaran kabinet usai tiga hari ditempa di Akademi Militer.
“Disiplin, loyalitas, dan militansi untuk bekerja deminl rakyat. Jadi tidak pernah depanjang sejarah republik kabinet disiapkan dengan cara terstruktur dan sistematis. Presiden minta mulai besok kita tancap gas,” kata Bima di Akmil usai mengikuti tiga hari acara retreat.
Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan Agus Harimurti Yudhoyono menilai melalui kegiatan retreet Kabinet Merah Putih, Prabowo ingin pemerintahannya solid dan bisa bekerja sebagai tim secara efektif.
“Kami punya jiwa kesatria, punya nilai-nilai disiplin dan juga sebagai patriot yang mengedepankan kepentingan orang banyak, masyarakat dan negara,” kata AHY.
Secara pribadi, AHY memiliki kesan tersendiri terkait retreat yang dilakukan di Akademi Militer.
Ia merasa bernostalgia lantaran dirinya pernah digembleng di Lembah Tidar selama mengikuti pendidikan sebagai taruna.
“Ya senang sekali. Ini menjadi sebuah nostalgia yang mengesankan karena dulu kita digembleng dan ditempa di Lembah Tidar ini, Akademi Militer,” kata AHY.
Wakil Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Veronica Tan mengaku mendapat banyak pelajaran dan pelatihan selama mengikuti retreat.
Usai retreat, Veronica menyampaikan bahwa pembekalan terhadap jajaran Kabinet Merah Putih telah menatar otak dan otot.
(Selama tiga hari) baris berbaris simpel karena kita adalah komponen cadangan, jadi kita belajar gerak jalan, hidup sehat, kita disiplin, bekerja panggilan, dan kita ditatar otak dan otot,” kata Veronica.
Diketahui, pada hari terakhir pembekalan, ada sejumlah anggota kabinet yang mengisi kegiatan dengan berjalan-jalan di kawasan Akademi Militer, termasuk naik ke Gunung Tidar.
“Saya termasuk naik. Kalau nggak salah mungkin setengah, setengah dari rombongan naik Bukit Tidar. Sisanya ada yang ke paviliunnya Pak Prabowo dulu waktu taruna, sebagian ada yang yoga,bada yang main voli dan seterusnya,” kata Wakil Menteri Pertanian Sudaryono.
Sementara itu, Prabowo dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka mengisi dengan kegiatan lain.
“Karena mandiri, jadi bebas,” kata Sudaryono.
Sudaryono menyampaikan alasan mengapa sejumlah anggota kabinet mengisi kegiatan dengan naik ke Gunung Tidar, salah satunya karena penasaran dengan Gunung Tidar yang dimitoskan sebagai pakunya Jawa.
“Jadi orang tuh pada penasaran dan saya kira banyak yang puas sampai ke puncak semua, jadi nggak ada yang gagal,” ujarnya.
Menteri Keuangan Sri Mulyani menjadi salah satu yang ikut menyusuri Gunung Tidar. Ia mengatakan kalau aktivitas itu dilakukan oleh para menteri yang siap secara fisik dan berminat untuk mendaki Gunung Tidar yang terletak di belakang markas Akademi Militer.
“Kami para Menteri dan Wamen yang cukup percaya diri untuk memilih exercise naik Gunung Tidar – menyiapkan mental dan fisik,” ujar Sri Mulyani dikutip dari postingannya di Instagram, Minggu (27/10/2024).
Menurut Sri Mulyani, butuh waktu sekitar 503 meter untuk mencapai puncak gunung tersebut.
“Saya berhenti di salah satu spot 72- alasan untuk ambil foto di tengah tanjakan, tapi sebenarnya sambil ambil napas…agak ngos-ngosan. Bagi yang usianyalebih muda seperti Mas @agusyudhoyono, waktu tempuh kurang 20 menit….! Woow….hebaat..!” tutur Sri Mulyani.
(Erdysep Dirangga)