BITUNG — Persoalan banjir meterial pasir yang terbawa air kala hujan turun belum terpecahkan oleh Pemkot Bitung. Malah terkesan Pemkot Bitung pasrah dengan kondisi tersebut karena hingga saat ini belum ada antisipasi untuk mencegah material pasir menutupi sejumlah ruas jalan dan pemukiman warga, bahkan sering menyumbat drainase.
“Memang permasalahan tersebut sudah menjadi persoalan dari tahun ke tahun yang belum terpecahkan, karena sampai saat ini material pasir masih saja kita temui di sejumlah ruas jalan dan drainase kala usai hujan,” kata Wakil Katua Komisi C DPRD Kota BItung, Lexi Maramis, Selasa (19/04).
Maramis sendiri mengaku sudah berulang kali mendesak pihak eksekutif untuk mengalokasikan anggaran untuk mengatasi banjir pasir tersebut. Namun sayang hingga kini dalam APBD Pemkot Bitung belum juga mengikuti anjuran DPRD tersebut, padahal menurutnya anggaran tersebut bisa disisipkan pada item perawatan.
“Padahal kami usulkan hanya sebesar Rp500jutaan khusus untuk mengatasi longsor pasir tersebut yang disisip dalam anggaran perawatan. Namun hingga kini belum juga ada alokasi anggaran tersebut,” tambahnya.
Maramis mengharapkan agar penataan wilayah pemukiman kembali
ditata. Terutama pemukiman yang ada di kaki gunung Dua Sudara yang dianggap menjadi sumber material pasir, apalagi jika ada pembukaan lahan baru. (en)