Manado, BeritaManado.com — Tower Base Transceiver Station (BTS) adalah infrastruktur Telekomunikasi.
Dalam pekerjaan pembangunan tower, dilakukan oleh profesi yang menyebut diri mereka ‘tentara langit’ atau tower climber.
Vernando Makausi (27), salah seorang ‘tentara langit’ asal Manado bercerita tentang suka duka profesi yang digelutinya.
“Kami bekerja menantang maut di ketinggian hingga 110 meter bahkan bisa lebih. Demi orang banyak dapat menikmati sinyal yang baik,” kata Vernando Makausi kepada BeritaManado.com, Selasa (28/5/2019).
Menurut Nando (panggilan akrabnya), terkadang mereka harus menginap di bawah tower sebelum pekerjaan selesai.
“Saya pantang pulang sebelum sinyalnya baik,” kata Nando.
Nando menambahkan, dalam profesi ini sangat dibutuhkan kehati-hatian karena kesalahan sedikit saja, bisa berakibat fatal bagi pekerja.
“Kami mempertaruhkan nyawa di pekerjaan ini. Saat kami berangkat hanya doa yang kami minta dari keluarga. Agar bisa pulang lagi ke rumah, karena area kerja kami di seluruh wilayah Indonesia,” tutur Nando.
Tokoh masyarakat, Robby Simbar mengatakan bisa dibayangkan bagaimana nyali para ‘tentara langit’ saat berada diatas tower, bergelantungan tanpa rasa takut.
“Semoga saja, gaji mereka sesuai dengan resiko pekerjaan. Karena mereka adalah pejuang pembangunan era industri 4.0,” ujar Robby Simbar
(Nova)