Manado – Salah satu bangunan yang berada di Jalan AA Maramis yang diketahui akan dibangun sebuah supermarket kelas atas kini terhenti pembangunan.
Hal ini disinyalir, Ijin Mendirikan Bangunan (IMB) dari bangunan milik Hero Grup tersebut diduga belum diterbitkan, bahkan informasi yang diperoleh BeritaManado.com, belum diterbitkannya IMB disebabkan saingan bisnis antara para pelaku usaha supermarket yang tidak menginginkan Hero Grup beroperasi di Kota Manado.
“Saya dengar Hero Group ditolak ijinnya masuk Manado. Investor besar masuk kok ditolak, bodoh kali. Beredar issue yang saya terima karena ada intervensi pengusaha lain yang mau minta buka di kawasan tersebut,” ujar Edwin Ramba, wakil ketua Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Sulut ini.
Jika Hero Grup membatalkan investasi di Kota Manado, kata Ramba, merupakan sebuah kerugian besar bukan hanya sektor pendapatan daerah, namun peluang kesempatan kerja masyarakat Kota Manado juga batal.
“Rugi kalau dorang (Hero Grup) batal investasi di Manado. Jika Hero Grup ini membuka usaha di Kota Manado, pastinya tenaga kerja lokal banyak terserap. Begitu juha kalau terjadi persaingan harga diantara supermarket yang ada, tentu masyarakat yang diuntungkan. Kalau memang ditolak oleh pemerintah, saya kira pemerintah perlu mempertimbangkan kembali karena berdampak positif dari berbagai sektor dengan kehadiran Hero Grup,” ungkap Ramba.
Sementara itu, kepala Dinas Tata Kota maupun BP2T Kota Manado belum berhasil dimintai koonfirmasi terkait kebenaran informasi tersebut. (leriandokambey)
Manado – Salah satu bangunan yang berada di Jalan AA Maramis yang diketahui akan dibangun sebuah supermarket kelas atas kini terhenti pembangunan.
Hal ini disinyalir, Ijin Mendirikan Bangunan (IMB) dari bangunan milik Hero Grup tersebut diduga belum diterbitkan, bahkan informasi yang diperoleh BeritaManado.com, belum diterbitkannya IMB disebabkan saingan bisnis antara para pelaku usaha supermarket yang tidak menginginkan Hero Grup beroperasi di Kota Manado.
“Saya dengar Hero Group ditolak ijinnya masuk Manado. Investor besar masuk kok ditolak, bodoh kali. Beredar issue yang saya terima karena ada intervensi pengusaha lain yang mau minta buka di kawasan tersebut,” ujar Edwin Ramba, wakil ketua Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Sulut ini.
Jika Hero Grup membatalkan investasi di Kota Manado, kata Ramba, merupakan sebuah kerugian besar bukan hanya sektor pendapatan daerah, namun peluang kesempatan kerja masyarakat Kota Manado juga batal.
“Rugi kalau dorang (Hero Grup) batal investasi di Manado. Jika Hero Grup ini membuka usaha di Kota Manado, pastinya tenaga kerja lokal banyak terserap. Begitu juha kalau terjadi persaingan harga diantara supermarket yang ada, tentu masyarakat yang diuntungkan. Kalau memang ditolak oleh pemerintah, saya kira pemerintah perlu mempertimbangkan kembali karena berdampak positif dari berbagai sektor dengan kehadiran Hero Grup,” ungkap Ramba.
Sementara itu, kepala Dinas Tata Kota maupun BP2T Kota Manado belum berhasil dimintai koonfirmasi terkait kebenaran informasi tersebut. (leriandokambey)