Bitung – Penyaluran bantuan Bedah Rumah di Keluarahan Batu Putih Atas dan Bawah dilakukan dengan cara dicicil. Hal ini dikatakan sejumlah penerima bantuan kepada sejumlah wartawan, Senin (9/12/13).
“Awalnya kami hanya diberikan 1500 biji batako dan semen 15 sak beberapa bulan lalu, material sisa seperti seng dan lain-lain katanya nanti menyusul,” kata salah satu penerima bantaun, Sara Masipuang, Senin (9/12/13).
Ia mengaku tidak tahu kenapa sampai material bantuan diberikan dengan cara dicicil. Padahal ketika menandatangani penerimaan bantuan bersama puluhan penerima lainnya, mereka melihat tumpukan uang yang katanya akan langsung diserahkan ke toko material.
“Tiap penerima menandatangani Rp7.500.000,- tapi dipotong administrasi dan hanya Rp6 jutaan yang katanya akan kami terima. Itupun uangnya katanya langsung diserahkan ke toko material,” katanya.
Namun Masipuang mengaku bingung karena material yang diterima bertahap kendati semua uang telah diserahkan ke toko material. “Saya juga tak tahu persis apakah baru setengah yang dibayar ke toko material sehingga meterial yang datang baru sebagian,” katanya.
Masipuang berharap bantuan material yang tersisa bisa secepatnya diserahkan agar proses pembangunan rumah yang ditinggalinya bisa diselesaikan. “Kalau bisa sebelum Natal material sudah masuk semua agar tahun depan kami sudah bisa menempatinya,” katanya.
Kendati penyaluran bantuan diberikan secara dicicil, Masipuang mengaku senang bisa mendapat bantuan bedah rumah. Karena dengan bantuan tersebut dirinya bersama keluarganya bisa memiliki rumah yang layak.(abinenobm)
Bitung – Penyaluran bantuan Bedah Rumah di Keluarahan Batu Putih Atas dan Bawah dilakukan dengan cara dicicil. Hal ini dikatakan sejumlah penerima bantuan kepada sejumlah wartawan, Senin (9/12/13).
“Awalnya kami hanya diberikan 1500 biji batako dan semen 15 sak beberapa bulan lalu, material sisa seperti seng dan lain-lain katanya nanti menyusul,” kata salah satu penerima bantaun, Sara Masipuang, Senin (9/12/13).
Ia mengaku tidak tahu kenapa sampai material bantuan diberikan dengan cara dicicil. Padahal ketika menandatangani penerimaan bantuan bersama puluhan penerima lainnya, mereka melihat tumpukan uang yang katanya akan langsung diserahkan ke toko material.
“Tiap penerima menandatangani Rp7.500.000,- tapi dipotong administrasi dan hanya Rp6 jutaan yang katanya akan kami terima. Itupun uangnya katanya langsung diserahkan ke toko material,” katanya.
Namun Masipuang mengaku bingung karena material yang diterima bertahap kendati semua uang telah diserahkan ke toko material. “Saya juga tak tahu persis apakah baru setengah yang dibayar ke toko material sehingga meterial yang datang baru sebagian,” katanya.
Masipuang berharap bantuan material yang tersisa bisa secepatnya diserahkan agar proses pembangunan rumah yang ditinggalinya bisa diselesaikan. “Kalau bisa sebelum Natal material sudah masuk semua agar tahun depan kami sudah bisa menempatinya,” katanya.
Kendati penyaluran bantuan diberikan secara dicicil, Masipuang mengaku senang bisa mendapat bantuan bedah rumah. Karena dengan bantuan tersebut dirinya bersama keluarganya bisa memiliki rumah yang layak.(abinenobm)