Siau – Hingga sejauh ini pembangunan bandar udara (Bandara) di Kampung Pihise Kabupaten Sitaro masih terkendala pembebasan lahan. Dikhawatirkan pemerintah pusat bakal enggan melanjutkan pembangunannya.
Apa yang dikhawatirkan itu pula diakui Asisten I Setdakab Sitaro, Replein Areros. “Tahap pertama sudah diijinkan, tapi kalau masalah pembebasan lahan belum beres bisa-bisa ke depan pembangunannya dibatalkan,” cetus Areros pekan lalu.
Benang kusut terus melilit nasib pembangunan bandara pertama di Sitaro. Selain menghadapi uang ganti rugi yang belum dicairkan pemerintah, masyarakat mulai saling klaim kepemilikan lahan.
“Kalau kami umumkan si ini pemilik lahan pasti ada pihak lain yang mengklaim itu lahan mereka, kami terpaksa tempuh jalur hukum,” tandas Areros. (Gun Takalawangeng)
Siau – Hingga sejauh ini pembangunan bandar udara (Bandara) di Kampung Pihise Kabupaten Sitaro masih terkendala pembebasan lahan. Dikhawatirkan pemerintah pusat bakal enggan melanjutkan pembangunannya.
Apa yang dikhawatirkan itu pula diakui Asisten I Setdakab Sitaro, Replein Areros. “Tahap pertama sudah diijinkan, tapi kalau masalah pembebasan lahan belum beres bisa-bisa ke depan pembangunannya dibatalkan,” cetus Areros pekan lalu.
Benang kusut terus melilit nasib pembangunan bandara pertama di Sitaro. Selain menghadapi uang ganti rugi yang belum dicairkan pemerintah, masyarakat mulai saling klaim kepemilikan lahan.
“Kalau kami umumkan si ini pemilik lahan pasti ada pihak lain yang mengklaim itu lahan mereka, kami terpaksa tempuh jalur hukum,” tandas Areros. (Gun Takalawangeng)