Manado, BeritaManado.com – Band Durhaka yang digawangi Lanang Ajhie pada keyboard, Adidaya Ryan pada bass, Erwin Juliano pada gitar, Leonardo pada vokal, Buddy Wiliando pada drum dan Witoy pada gitar merupakan band yang telah mulai bermusik sejak akhir tahun 90-an.
Karir profesional band Durhaka dimulai setelah mereka bergabung dalam sejumlah album kompilasi termasuk album tribute to Koil sejak tahun 2008.
Menariknya, meski telah berkarya hingga kini, band Durhaka tidak pernah menggelar acara khusus untuk peluncuran albumnya.
Karya yang dihasilkan juga sebagian besar dalam bentuk fisik, sempat berupa kaset dan CD.
Tidak dirilisnya album band Durhaka ke platform digital ternyata merupakan salah satu cara untuk melindungi karyanya dari pembajakan dan karyanya benar benar sampai kepada para penikmat musiknya.
Album band Durhaka juga dirilis kembali di berbagai di dunia oleh pihak label luar negeri dan ini tentu membanggakan bagi Kota Manado.
Terbaru, album Durhaka rencananya akan dirilis kembali oleh negara Bulgaria pada 22 Agustus 2022 mendatang.
Kepada BeritaManado.com, Leonardo mengatakan, untuk band dengan genre ekstrim metal ataupun yang serupa, biasanya memang tidak melaksanakan acara khusus untuk peluncuran album, tapi hanya sekadar dirilis.
“Kalau di luar Manado, mencari sponsor untuk kegiatan seperti itu banyak dan mudah, tapi kalau di Manado, baik swasta atau pemerintah sama saja, masih sulit. Jadi ya memang kenapa begitu karena soal finansial,” ujar Leonardo.
Apalagi, untuk Kota Manado, band yang dihargai tidak dilihat dari karya dan pengalaman, namun lebih sering justru dibandingkan dengan band dari luar yang hanya menang dari kota atau daerah yang lebih besar dari Manado.
“Kalau di Manado, tidak terlalu dihargai dibandingkan yang dari luar yang datang,” kata Leonardo.
Itu sebabnya, Leonardo mengungkapkan, bersama dengan rekan-rekan band dan musisi yang punya pandangan sama, mulailah digarap management sendiri yang tujuannya bukan untuk sombong atau sok artis, tapi demi profesionalitas.
Di Kota Manado sendiri terdapat begitu banyak tempat hiburan yang menghadirkan live music dan sebagainya, tapi meski tempatnya laris manis, apresiasi untuk para musisi yang turut mendukung kesuksesan tersebut masih sangat minim.
Leonardo pun mengatakan, kondisi seperti itu tidak bisa juga menyalahkan pihak manapun karena peraturan atau regulasi dari pemrintah untuk berkesenian masih kurang.
“Apalagi kita yang main musik ekstrim yah masih harus beusaha sendiri. Dengan genre musik kami yang ekstrim metal begini, tidak semua orang yang bisa menerima itu. Dengan kata lain, musik kami ini tidak easy listening sehingga memang punya pasarnya sendiri,” jelas Leonardo.
Vokalis band Durhaka ini pun berharap, akan ada saatnya musik dengan genre keras seperti ekstrim metal dan lainnya dilihat sebagai karya yang patut dihargai sama besar dengan genre musik lainnya karena musik itu luas.
Salah satu yang dirindukan adalah diselenggarakannya event musik di Kota Manado dengan konsep seperti Wacken Open Air yang merupakan salah satu festival musik hard rock dan heavy metal terbesar di dunia yang diselenggarakan di Jerman setiap tahun.
“Di Jerman, event itu dilaksanakan tiap tahun. Itu jadi patokan saja. Sama seperti di Borneo yang awalnya keras tapi kemudian bisa menyesuaikan. Meski itu segmented tapi bisa mendatangkan orang luar Manado, Sulut untuk datang ke sini. Kalau hanya band-band di sini tidak akan seperti itu. Jangan terlalu standart untuk promo daerah. Contoh saja Palu yang undang God Bless, nama Palu jadi diperbincangkan,” jelas Leonardo.
Selain itu, yang membuat band Durhaka berbeda yaitu, mereka memilih untuk tidak menggelar konser atau event secara gratis, tapi yang ingin menyaksikan penampilan mereka harus membayar tiket.
Punya gaya musik yang keras membuat Durhaka ingin menjaga betul atmosfer panggung selama mereka tampil, caranya dengan memastikan setiap orang yang ada di dalam area pertunjukan hadir untuk menikmati karya bukan hanya sekadar ikut-ikutan yang akhirnya berujung pada keributan.
Berbagai keputusan yang diambil tersebut ada setelah pengalaman panjang yang dimiliki Durhaka, termasuk saat manggung, baik di dalam maupun luar negeri.
“Dengan ticketing kita bisa saring yang mau betul betul menikmati musik dan tidak,” kata Leonardo.
Leonardo, mewakili rekan-rekannya di band Durhaka pun memberi pesan kepada anak-anak muda yang baru mencoba untuk terjun ke dunia musik, terutama yang genre sama.
“Jangan patah semangat dan terus berkarya serta harus berkarya dengan profesional,” ucap Leonardo.
Band Durhaka diketahui telah merilis album sejak 2008, baik kompilasi maupun album sendiri dan telah dirilis di berbagai negara di dunia.
Bahkan, untuk 1 album bisa dirilis kembali oleh negara yang berbeda dalam beberapa waktu.
Itupun diminta langsung oleh pihak label ke pihak Durhaka yang ternyata buah kerja keras bertahun-tahun.
Berikut, diskografi band Durhaka:
• Diskografi 2008:
- Kompilasi sound of anastasya/cd/anastasya productions
- Kompilasi ghost worshipper/cd/madat productions
• Diskografi 2011:
- Kompilasi pemberontakan norma – a tribute to Koil 2/digital/megaloblast
• Diskografi 2012:
- Durhaka 2012/cd/thugz distro
- Durhaka 2012/cd/self-produced
- Durhaka 2012/cd dan kaset/depressive illusions records ukraina
- Durhaka 2012/cd/blackwinds productions singapura dan rdl distro Malaysia
- Kompilasi roar of anger/cd/ ki gendeng pamungkas productions
• Diskografi 2013:
- Durhaka 2012/cd/air records
- Durhaka single black god crusher/cd/self produced
- Durhaka single black god crusher/cd/depressive illusions records ukraina
- Kompilasi Indonesian metal top 100/digital/ato production
- Kompilasi the metal kingdom compilation/cd/brother bangers production
- Kompilasi Indonesia zona hitam/cd/air records
• Diskografi 2014:
- Durhaka black god crusher/cd/persetan records
- Kompilasi metal inside/cd/Caesar ruce production
- Kompilasi blackened hymn vol.2/cd/dark banner production
- Kompilasi creepy: the ultimate underground compilation/cd/bijikopi record
- Kompilasi the southern kingdom/cd/unseen production
• Diskografi 2015:
- Durhaka ep cor maleficus/cd dan kaset/depressive illusions records ukraina
- Kompilasi bogor black distortion/cd/neraka jahanam/
- Kompilasi bogor metal vol.1/cd/neraka jahanam
- Kompilasi black warriors of darkness part 1/cd/javanesse distro
- Kompilasi lost in chaos ke-28/cd/lost in chaos media zine
• Diskografi 2016:
- Kompilasi song from darkness part 2/digital/sabdo panti
- Kompilasi bogor metal part 2/cd/neraka jahanam
- Kompilasi war extreme sound vol.2/cd/Darrel records
- Kompilasi song from darkness part 3/digital/sabdo pati
- Kompilasi Celebes extreme musick/cd/venomous
- Kompilasi Indonesian metal/cd/xenophobic records Australia
• Diskografi 2017:
- Kompilasi creepy: the ultimate underground compilation 2/cd/bijikopi record
• Diskografi 2018:
- Kompilasi black metal warrior vol.2/digital/saba production
- Kompilasi black metal warrior vol.3/digital/saba production
- Durhaka veniam/cd/silent killer production
- Durhaka 2012/kaset/air records
• Diskografi 2019:
- Kompilasi black metal warrior vol.5/digital/saba production
- Kompilasi menggali asa/cd/record store day manado 2019
- Durhaka gloriam aeternum luciferin/cd/cold woods production china
- Durhaka veniam/cd/blackwinds production Malaysia
• Diskografi 2020:
- Kompilasi nusantara legion/dvd audio/tai kucing production
- Kompilasi cakalang distorsi vol.1/cd/bangkit recot
- Kompilasi bogor metal vol.5/cd/neraka jahanam
• Diskografi 2021:
- Durhaka 2012/cd/air records
- Kompilasi Celebes extreme musick 3/cd/venomous
- Kompilasi wincorpse/cd/wincorpse production
- Kompilasi blacksound vol.4/cd dan kaset/edelweiss records
• Diskografi 2022:
- Durhaka ad majorem satane gloriam/cd/bmc production Bulgaria
(srisurya)