Bitung – Penghinaan terhadap media dan profesi Pers di Kota Bitung kembali terjadi, Sabtu (11/05/2019).
Kali ini, seorang oknum ASN Pemkot Bitung bernama Marlon Sarinda diduga melecehkan media dan Pers lewat komentarnya di media sosial Facebook.
“Bahasa media itu bermuatan komersil bukan alat kebenaran,” tulis Marlon Sarinda.
Penyataan Marlon itu sendiri disampaikan di kolom komentar terkait salah satu postingan berita dengan judul Jokowi Diminta Tak Pilih Lagi Orang Parpol sebagai Jaksa Agung di salah satu grup Facebook.
Komentar itu langsung menimbulkan reaksi dari sejumlah insan Pers Kota Bitung dengan meminta klarifikasi terkait penyataan yang dinilai menyudutkan media serta pekerja Pers.
“Bung Marlon Sarinda, anda sudah menjustice pemberitaan media itu komersil. Jadi anda menganggap semua berita di media itu komersil. Jangan karena ada kepentingan lain, terus mendiskreditkan media,” tulis Hezky Goni.
Namun Marlon tetap beranggapan komentar yang diberikan tidak dialamatkan ke media apalagi ke Pers dan malah menganggap tidak ada lagi media yang idealis.
“Seidealis bagaimanapun tanpa konsumen sebuah media tidak akan berkembang,” katanya.
Menanggapi tudingan itu, Hezky yang notabene adalah Ketua Ikatan Wartawan Online (IWO) Kota Bitung meminta Wali Kota, Max Lomban, Wakil Wali Kota Bitung, Maurits Mantiri dan Sekretaris Daerah Kota Bitung, Audy Pangemanan menindak ASN yang telah mendiskreditkan media.
“Atas nama IWO, kami minta ASN yang sebut berita media komersil ditindak Wali Kota. Itu sama dengan melecehkan media dan Jurnalis, karena Jurnalis ada karena ada media,” katanya.
(abinenobm)