Manado – 28 Oktober selalu menjadi ritual penghormatan, apresiasi, kebanggaan dan torehan tinta terbaik untuk pemuda. Sejarah kemarin menempatkan pemuda sebagai bagian tak terpisahkan akan proses kemerdekaan Indonesia.
Demikian penyampaian anggota DPR RI, Aditya Didi Moha (ADM) dalam pesan blackberry massanger (BBM) pribadinya yang dikirim ke BeritaManado.com.
“Pemuda bahkan menjadi pelopor dan penggagas setiap kesaktian bangsa. Seiring berjalannya dekade periodeisasi bangsa, pemuda selalu menempatkan diri sebagai agen-agen revolusi, agen-agen perubahan, agen-agen reformasi,” ujar Moha
Dilanjutkannya, hari ini setelah pasca revolusi-perubahan-reformasi, apakah pemuda masih ada? Apakah pemuda masih berperan? Dan apakah pemuda masih sakti? Saatnya kita jawab bersama saudara sebangsaku. Wahai seluruh kader bangsaku. Mari kita kobarkan semangat, kepalkan tangan, busungkan badan, bukalah wawasan, lakukanlah lagi perubahan.
“Untuk KARYA bersama, KARYA satu – KARYA Indonesia. Mari kita karyakan diri kita sebagai agen dan penentu majunya bangsa, dimanapun kita berada, sebaran kader harus kuat dan berasa, pemuda yang ada di desa, pemuda yang ada di kota dan pemuda dimanapun kamu berada, rebut peran-peran terbaik kebangsaan di sendi-sendimu melalui karya-karya terbaik untuk negeri tercinta KARYA SATU-KARYA INDONESIA,” tegasnya.(oke)
Manado – 28 Oktober selalu menjadi ritual penghormatan, apresiasi, kebanggaan dan torehan tinta terbaik untuk pemuda. Sejarah kemarin menempatkan pemuda sebagai bagian tak terpisahkan akan proses kemerdekaan Indonesia.
Demikian penyampaian anggota DPR RI, Aditya Didi Moha (ADM) dalam pesan blackberry massanger (BBM) pribadinya yang dikirim ke BeritaManado.com.
“Pemuda bahkan menjadi pelopor dan penggagas setiap kesaktian bangsa. Seiring berjalannya dekade periodeisasi bangsa, pemuda selalu menempatkan diri sebagai agen-agen revolusi, agen-agen perubahan, agen-agen reformasi,” ujar Moha
Dilanjutkannya, hari ini setelah pasca revolusi-perubahan-reformasi, apakah pemuda masih ada? Apakah pemuda masih berperan? Dan apakah pemuda masih sakti? Saatnya kita jawab bersama saudara sebangsaku. Wahai seluruh kader bangsaku. Mari kita kobarkan semangat, kepalkan tangan, busungkan badan, bukalah wawasan, lakukanlah lagi perubahan.
“Untuk KARYA bersama, KARYA satu – KARYA Indonesia. Mari kita karyakan diri kita sebagai agen dan penentu majunya bangsa, dimanapun kita berada, sebaran kader harus kuat dan berasa, pemuda yang ada di desa, pemuda yang ada di kota dan pemuda dimanapun kamu berada, rebut peran-peran terbaik kebangsaan di sendi-sendimu melalui karya-karya terbaik untuk negeri tercinta KARYA SATU-KARYA INDONESIA,” tegasnya.(oke)