Kotamobagu – Peningkatan kasus COVID-19 di Kota Kotamobagu membuat Pemerintah mengurangi kegiatan yang berpotensi menghadirkan kerumunan, seperti perayaan pergantian.
Sebagai antisipasi dan pencegahan penyebaran Virus Corona, perayaan pergantian tahun 2020 ke 2021 ditiadakan.
Hal ini disampaikan Wakil Wali Kota Kotamobagu, Nayodo Koerniawan, Kamis (17/12/2020), terkait hasil rapat bersama dengan Satgas Percepatan Penanganan COVID-19 Rabu (16/12/2020) sehari sebelumnya.
Nayodo mengatakan, keputusan tersebut diambil berdasarkan pertimbangan kondisi epidemiologis COVID-19 di Kotamobagu dalam beberapa pekan terakhir yang mengalami peningkatan kasus.
“Sehingga dihimbau kepada masyarakat Kotamobagu agar pada tahun baru lebih baik beraktivitas di rumah saja karena saat ini masih dalam masa pandemi COVID-19,” imbaunya.
Kesepakatan rakor lainnya adalah memberlakukan batas jam operasional bagi tempat usaha di malam pergantian tahun nanti.
“Ada beberapa hal yang disepakati bersama. Salah satunya pemberlakuan jam operasional di seluruh tempat usaha seperti kafe dan kedai atau tempat hiburan pada 31 Desember mendatang, yakni maksimal pukul 20.00 WITA,” sebut Nayodo Koerniawan.
Nayodo menerangkan, rencana pemberlakuan jam operasional tempat usaha tersebut masih akan dimatangkan bersama pihak TNI-Polri untuk mendapatkan sebuah keputusan.
“Bila sudah ada edaran dari gubernur, hasil pembahasan ini nantinya akan ditindaklanjuti dengan Surat Edaran Wali Kota,” ucapnya.
Pada kesempatan itu, Nayodo juga mengimbau kepada masyarakat agar tetap mematuhi protokol kesehatan COVID-19 dengan 3 M, yakni memakai masker, mencuci tangan dan menjaga jarak dalam aktivitas keseharian demi menekan penularan.
Ia juga berharap masyarakat memahami keputusan yang diambil pemerintah dan Satgas COVID-19 yang membatasi kegiatan pada perayaan Natal dan tahun baru nanti.
“Semoga masyarakat bisa mematuhi dan memahami langkah–langkah yang diambil oleh pemerintah dan Satgas Covid-19 demi menekan angka penyebaran Covid-19 di dalam perayaan Natal dan Tahun Baru nanti,” tandasnya.
(Ali Mokoginta)