Jakarta, BeritaManado.com – Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Ade Ary Syam Indradi, mengungkap modus pencurian data pribadi lewat give away ponsel.
Dalam kasus ini, sebanyak 26 orang menjadi korban pencurian data pribadi.
Melansir Suara.com jaringan BeritaManado.com, modus pencurian itu terjadi di wilayah Jakarta Timur.
Ade Indradi menjelaskan, awalnya pelaku yang merupakan penjaga toko ponsel menghubungi para korban.
Para korban itu umumnya merupakan pembeli ponsel yang sebelumnya pernah membeli ponsel di toko yang dijaga oleh pelaku.
Setalah itu, para korban diiming-imingi bakal mendapatkan ponsel.
Namun para korban yang dihubungi harus datang ke toko ponsel tersebut.
Tak hanya para pembeli, pelaku juga menghubungi teman dekatnya untuk juga dijadikan korban.
“Dia menghubungi para korban berdasarkan data yang dia miliki, korban ini adalah beberapa pembeli handphone yang sudah pernah membeli handphone ke konter ini,” kata Ade Ary, saat di Polda Metro Jaya, Kamis (25/7/2024).
“Setelah dihubungi, diiming-imingi akan dikasih hadiah handphone datanglah para korban satu per satu bergantian,” tambahnya.
Sebelum membuka segel ponsel hasil give away, korban diminta pelaku melengkapi beberapa persyaratan.
Syarat itu, yakni nomor handphone, identitas KTP, kemudian selfie dengan KTP.
Setelah itu dilakukan barulah para korban diberikan ponsel untuk dibuka.
Namun usai korban melakukan unboxing, pelaku kemudian berpura-pura jika terjadi kekeliruan atas hadiah yang diterima korban.
“Jadi sebelum korban pergi, disampaikan oh hadiahnya salah bukan HP itu, hadiahnya adalah uang Rp 2 juta. Korban dikasih Rp2 juta, kemudian HP-nya diambil lagi,” jelas Ade Ary.
Menariknya, setelah kejadian itu para korban ternyata mendapat tagihan dari pihak pinjol.
Bahkan tak sedikit korban sampai ada yang dikejar-kejar pinjol.
Para korban diprediksi mengalami kerugian berkisar antara Rp28-34 juta.
“Jadi data kita diintercept diambil supaya si tersangka ini bisa menerima aliran dana dari pinjaman online,” katanya.
Ade Ary mengaku bahwa kekinian masih dilakukan pemeriksaan terhadap para korban.
“Jadi korbannya ada 26 ya, 13 orang sudah dilakukan pemeriksaan,” imbuh dia.
(jenlywenur)