Amurang – Polres Minahasa Selatan (Minsel) mengelar Gerakan menolak paham radikal ISIS (Islamic States of Iraq and Syria) di Wilayah Hukum Polres Minsel.
Kegiatan diselenggarakan dalam bentuk Apel bersama Ormas dan komponen masyarakat yang dilaksanakan di halaman Mapolres Minsel, Rabu (22/04/2015) juga dirangkaikan dengan mendukung program Kapolda Sulut “Brenti Jo Bagate”.
Bertindak selaku Inspektur Upacara Bupati Minsel Christiany Euginia Paruntu, SE,
Bupati Minsel yang familiar disapa Tetty Paruntu ini menyampaikan dengan tegas Pemkab dan masyarakat Minsel bersatu menolak paham radikal ISIS, bukanlah ajaran agama tetapi ideologi yang bertentangan dengan Pancasila dan merupakan paham radikal yang bisa menghancurkan Persatuan dan Kesatuan Bangsa Indonesia.
“Saya menyampaokan apresiasi dan rasa terimakasih setinggi-tingginya kepada seluruh peserta atas partisipasinya dalam kegiatan ini, khususnya kepolisian yang telah menggagas kegiatan ini yang sangat penting untuk kita waspadai,” ujar Tetty Paruntu.
Bupati Minsel juga menghimbau kepada seluruh komponen masyarakat, agar tetap waspada terhadap pergerakan terbuka ataupun terselubung kelompok radikal ini, dan segera melaporkan kepada pihak kepolisian bila mengetahui adanya orang/kelompok yang mencurigakan.
“Program Polda Sulut “Brenti Jo Bagate” patut kita dukung dan upaya yang sudah berjalan selama ini, diharapkan agar tetap digalakkan dan digaungkan, dalam rangka menekan angka kriminalitas di tengah-tengah kehidupan bermasyarakat,” ungkap Tetty.
Sementara itu, Kapolres Minsel AKBP Benny Bawensel, SH, SIK melalui Wakapolres Mochamad Irvan menyatakan apresiasi atas dukungan Pemda Minsel yang ingin membantu Polres Minsel dalam hal mengantisipasi masuknya paham radikal termasuk ISIS.
“Minsel berada di jalur lintas darat Sulawesi memang sangat penting disikapi, untuk itu kedepan Pemda Minsel da Polres Minsel bekerjasama dalam hal pengawasan di jalur darat trans Sulawesi dengan membuat pos pengawasan di wilayah perbatasan keluar masuk Minsel, begitu pulah di perairan teluk amurang, Pemkab Minsel akan membantu menambah fasilitas berupa perahu pengawasan untu Polair, dimaa kita kini hanya satu unit saja,” ujar Wakapolres Minsel.
Aksi penolakan ISIS dan dukungan Program Brenti Jo Bagate disimbolkan dengan penandatanganan spanduk, kemudian dilanjutkan dengan pelepasan burung merpati oleh BupatiMinsel beserta seluruh Forkomimda Minsel dan Kab. Mitra.
Kegiatan ini dihadiri oleh Pejabat Utama Polres Minsel, personil dan PNS Polres Minsel, Kapolsek jajaran, Wakil Bupati Kab. Minahasa Tenggara (Mitra) Ronald Kandoli, Forkomimda Kab. Minsel dan Kab. Mitra, para Camat, para Danramil, unsur dari TNI AD Kompi Raider 712 Amurang, Organisasi Massa (Ormas), Organisasi Keagamaan, Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), Insan Pers/wartawan media cetak dan elektronik, Relawan, Gerakan Pramuka, beserta elemen masyarakat lainnya serta tamu dan undangan. (sanlylendongan)
Amurang – Polres Minahasa Selatan (Minsel) mengelar Gerakan menolak paham radikal ISIS (Islamic States of Iraq and Syria) di Wilayah Hukum Polres Minsel.
Kegiatan diselenggarakan dalam bentuk Apel bersama Ormas dan komponen masyarakat yang dilaksanakan di halaman Mapolres Minsel, Rabu (22/04/2015) juga dirangkaikan dengan mendukung program Kapolda Sulut “Brenti Jo Bagate”.
Bertindak selaku Inspektur Upacara Bupati Minsel Christiany Euginia Paruntu, SE,
Bupati Minsel yang familiar disapa Tetty Paruntu ini menyampaikan dengan tegas Pemkab dan masyarakat Minsel bersatu menolak paham radikal ISIS, bukanlah ajaran agama tetapi ideologi yang bertentangan dengan Pancasila dan merupakan paham radikal yang bisa menghancurkan Persatuan dan Kesatuan Bangsa Indonesia.
“Saya menyampaokan apresiasi dan rasa terimakasih setinggi-tingginya kepada seluruh peserta atas partisipasinya dalam kegiatan ini, khususnya kepolisian yang telah menggagas kegiatan ini yang sangat penting untuk kita waspadai,” ujar Tetty Paruntu.
Bupati Minsel juga menghimbau kepada seluruh komponen masyarakat, agar tetap waspada terhadap pergerakan terbuka ataupun terselubung kelompok radikal ini, dan segera melaporkan kepada pihak kepolisian bila mengetahui adanya orang/kelompok yang mencurigakan.
“Program Polda Sulut “Brenti Jo Bagate” patut kita dukung dan upaya yang sudah berjalan selama ini, diharapkan agar tetap digalakkan dan digaungkan, dalam rangka menekan angka kriminalitas di tengah-tengah kehidupan bermasyarakat,” ungkap Tetty.
Sementara itu, Kapolres Minsel AKBP Benny Bawensel, SH, SIK melalui Wakapolres Mochamad Irvan menyatakan apresiasi atas dukungan Pemda Minsel yang ingin membantu Polres Minsel dalam hal mengantisipasi masuknya paham radikal termasuk ISIS.
“Minsel berada di jalur lintas darat Sulawesi memang sangat penting disikapi, untuk itu kedepan Pemda Minsel da Polres Minsel bekerjasama dalam hal pengawasan di jalur darat trans Sulawesi dengan membuat pos pengawasan di wilayah perbatasan keluar masuk Minsel, begitu pulah di perairan teluk amurang, Pemkab Minsel akan membantu menambah fasilitas berupa perahu pengawasan untu Polair, dimaa kita kini hanya satu unit saja,” ujar Wakapolres Minsel.
Aksi penolakan ISIS dan dukungan Program Brenti Jo Bagate disimbolkan dengan penandatanganan spanduk, kemudian dilanjutkan dengan pelepasan burung merpati oleh BupatiMinsel beserta seluruh Forkomimda Minsel dan Kab. Mitra.
Kegiatan ini dihadiri oleh Pejabat Utama Polres Minsel, personil dan PNS Polres Minsel, Kapolsek jajaran, Wakil Bupati Kab. Minahasa Tenggara (Mitra) Ronald Kandoli, Forkomimda Kab. Minsel dan Kab. Mitra, para Camat, para Danramil, unsur dari TNI AD Kompi Raider 712 Amurang, Organisasi Massa (Ormas), Organisasi Keagamaan, Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), Insan Pers/wartawan media cetak dan elektronik, Relawan, Gerakan Pramuka, beserta elemen masyarakat lainnya serta tamu dan undangan. (sanlylendongan)