Ratahan – Perubahan lambang daerah Kabupaten Minahasa Tenggara (Mitra) menuai pro kontra dari kalangan masyarakat. Hal ini langsung ditanggapi oleh personil DPRD Mitra Tavif Watuseke.
Menurutnya, perubahan lambang yang sementara dibahas DPRD Mitra melalui Pansus dan pihak eksekutif dalam hal ini Pemkab Mitra tak ada kaitannya dengan ‘dendam politik’, karena semua ini sesuai keinginan rakyat Mitra, dan amanat yang diemban oleh legislatif dan eksekutif.
Dikatakannya, Pansus yang diketuai Andres Manoppo dan wakil ketua Adri Mokat, adalah putra terbaik Mitra yang mengetahui kultur budaya Mitra, dan Minahasa pada umumnya.
“Keduanya pasti ingin meninggalkan sejarah indah yang akan di catat dengan tinta emas untuk Mitra sejati,” kata Watuseke.
Seperti diketahui, ketua KNPI Silian Raya Ryan Sandag mengatakan, sangat mendukung lambang daerah saat ini diganti. Karena selain menuai penolakan warga, logo pemulihan dianggap tidak mencerminkan budaya orang Minahasa. Hanya saja menurutnya, yang menjadi pertanyaan, kenapa Pemkab Mitra susah payah merancang logo baru.
“Kembalikan saja ke logo Patokan Esa yang memang sejak dulu itu yang diinginkan masyarakat. Justru kalau pergantian logo, terus yang muncul design baru, itu yang bisa memunculkan preseden buruk bagi sejarah Mitra,” papar Sandag. (rulandsandag)
Ratahan – Perubahan lambang daerah Kabupaten Minahasa Tenggara (Mitra) menuai pro kontra dari kalangan masyarakat. Hal ini langsung ditanggapi oleh personil DPRD Mitra Tavif Watuseke.
Menurutnya, perubahan lambang yang sementara dibahas DPRD Mitra melalui Pansus dan pihak eksekutif dalam hal ini Pemkab Mitra tak ada kaitannya dengan ‘dendam politik’, karena semua ini sesuai keinginan rakyat Mitra, dan amanat yang diemban oleh legislatif dan eksekutif.
Dikatakannya, Pansus yang diketuai Andres Manoppo dan wakil ketua Adri Mokat, adalah putra terbaik Mitra yang mengetahui kultur budaya Mitra, dan Minahasa pada umumnya.
“Keduanya pasti ingin meninggalkan sejarah indah yang akan di catat dengan tinta emas untuk Mitra sejati,” kata Watuseke.
Seperti diketahui, ketua KNPI Silian Raya Ryan Sandag mengatakan, sangat mendukung lambang daerah saat ini diganti. Karena selain menuai penolakan warga, logo pemulihan dianggap tidak mencerminkan budaya orang Minahasa. Hanya saja menurutnya, yang menjadi pertanyaan, kenapa Pemkab Mitra susah payah merancang logo baru.
“Kembalikan saja ke logo Patokan Esa yang memang sejak dulu itu yang diinginkan masyarakat. Justru kalau pergantian logo, terus yang muncul design baru, itu yang bisa memunculkan preseden buruk bagi sejarah Mitra,” papar Sandag. (rulandsandag)