Tondano – Pramuka di Minahasa akhir-akhir ini galak mengumpulkan dana dalam bentuk penjualan sticker. Namun kegiatan tersebut menuai resistensi dari masyarakat karena diduga melibatkan pelajar dan para siswa tersebut diberi target untuk membeli seharga lima ribu rupiah. Disayangkan, sticker lebih banyak gambar orang dibandingkan sosialisasi kegiatan Pramuka.
“Sticker kan fungsinya ditepel untuk sosialisasi kegiatan, tapi justru di sticker ini lebih banyak gambar orang dibandingkan kegiatannya,” tutur Hence Karamoy, salah-satu orang tua siswa di Minahasa.
Ditambahkannya, masih banyak cara lain yang lebih elegan yang dapat dilakukan untuk mencari dana, bukan dengan cara “memaksa” murid-murid untuk membeli sticker, meskipun dalam waktu dekat ini Kabupaten Minahasa dipercayakan menggelar kegiatan Pramuka se-Sulut.
“Kadis harus lebih kreatif, jangan membebani siswa yang awalnya partisipasi berubah menjadi partisipaksa,” tambah Hance yang juga seorang jurnalis ini. (jerry)