MITRA, BeritaManado.com – Pemarintah Kabupaten Minahasa Tenggara (Mitra) melalui Bupati James Sumendap SH, terus mendorong instansi teknis terkait bersama jajarannya untuk meningkatkan pelayanan kesehatan kepada masyarakat.
Mirisnya, apa yang menjadi harapan bupati justru bertolak belakang dengan realita yang terjadi di lapangan. Di Kecamatan Silian Raya contohnya, pasien menyoroti pelayanan dan fasilitas di Puskemas setempat.
“Istri saya saat itu dalam proses persalinan (melahirkan). Sudah lebih dari 1X24 jam tidak ada dokter yang menangani. Esoknya, karena kondisi istri saya semakin lemas dan belum juga melahirkan, pihak Puskesmas menyampaikan agar segera di rujuk,” ungkap Hardi, warga Silian Kota, Minggu (10/8/2015).
Diceritakan dia, istrinya terpaksa di rujuk dikarenakan selain pelayanan Puskesmas buruk dan tidak sesuai standar, alasan lain karena tidak adanya dokter yang menangani.
“Harusnya akan dioksigen tapi tidak dilakukan karena kosong. Parahnya lagi, bidan tidak melakukan tindakan medis berupa suntikan untuk proses rangsangan melahirkan, karena harus seijin dan petunjuk dokter. Padahal selama berada di Puskesmas tidak ada dokter yang datang,” sesalnya.
Demi keselamatan istri dan calon bayi, Ia pun terpaksa melarikan istrinya ke rumah sakit Kalooran Amurang. “Saya pikir saat itu karena disampaikan harus dirujuk, ada kendaraan ambulance yang akan membawa istri saya, ternyata tidak, justru saya yang harus mencari kendaraan sendiri,” tukasnya.
Sementara itu, menurut orang tua dari pasien, secara umum pelayanan termasuk fasilitas Puskesmas Silian Raya sangat buruk. “Saat listrik padam pasien harus menggunakan lilin. Fasilitas toilet tidak berfungsi karena tidak ada air, pasien dan keluarga pun harus mencari toilet di luar Puskesmas,” kata tante Lorin.
Kepala Puskesmas Silian Raya dr Christine belum berhasil dimintakan konfirmasi terkait hal ini. Dihubungi via telpon dengan nomor 0281340269xxx namun sedang tidak aktif atau berada di luar area. (rulasandag)
MITRA, BeritaManado.com – Pemarintah Kabupaten Minahasa Tenggara (Mitra) melalui Bupati James Sumendap SH, terus mendorong instansi teknis terkait bersama jajarannya untuk meningkatkan pelayanan kesehatan kepada masyarakat.
Mirisnya, apa yang menjadi harapan bupati justru bertolak belakang dengan realita yang terjadi di lapangan. Di Kecamatan Silian Raya contohnya, pasien menyoroti pelayanan dan fasilitas di Puskemas setempat.
“Istri saya saat itu dalam proses persalinan (melahirkan). Sudah lebih dari 1X24 jam tidak ada dokter yang menangani. Esoknya, karena kondisi istri saya semakin lemas dan belum juga melahirkan, pihak Puskesmas menyampaikan agar segera di rujuk,” ungkap Hardi, warga Silian Kota, Minggu (10/8/2015).
Diceritakan dia, istrinya terpaksa di rujuk dikarenakan selain pelayanan Puskesmas buruk dan tidak sesuai standar, alasan lain karena tidak adanya dokter yang menangani.
“Harusnya akan dioksigen tapi tidak dilakukan karena kosong. Parahnya lagi, bidan tidak melakukan tindakan medis berupa suntikan untuk proses rangsangan melahirkan, karena harus seijin dan petunjuk dokter. Padahal selama berada di Puskesmas tidak ada dokter yang datang,” sesalnya.
Demi keselamatan istri dan calon bayi, Ia pun terpaksa melarikan istrinya ke rumah sakit Kalooran Amurang. “Saya pikir saat itu karena disampaikan harus dirujuk, ada kendaraan ambulance yang akan membawa istri saya, ternyata tidak, justru saya yang harus mencari kendaraan sendiri,” tukasnya.
Sementara itu, menurut orang tua dari pasien, secara umum pelayanan termasuk fasilitas Puskesmas Silian Raya sangat buruk. “Saat listrik padam pasien harus menggunakan lilin. Fasilitas toilet tidak berfungsi karena tidak ada air, pasien dan keluarga pun harus mencari toilet di luar Puskesmas,” kata tante Lorin.
Kepala Puskesmas Silian Raya dr Christine belum berhasil dimintakan konfirmasi terkait hal ini. Dihubungi via telpon dengan nomor 0281340269xxx namun sedang tidak aktif atau berada di luar area. (rulasandag)