Airmadidi-Perkembangbiakan hewan anjing di Minahasa Utara (Minut) seolah tak terbendung.
Lihat saja, pada tahun 2016 kemarin, Dinas Pertanian Minut mencatat sedikitnya ada 130.000 ekor anjing di Minut, atau hampir setara jumlah penduduk yang mencapai 188.904 jiwa.
Pesatnya populasi anjing jadi mengkhawatirkan mengingat ketersediaan vaksi rabies sangat terbatas.
Hal ini dibenarkan Kepala Dinas Pertanian, Peternakan dan Perkebunan Minut Ir Joseph Aliks melalui Kabid Peternakan Dinas Pertanian Minut, Ir Arti Warokka.
“Memang vaksin yang tersedia sangat minim walaupun sudah ada bantuan vaksin dari Pemprov Sulut. Kami sangat berharap kalau bisa vaksin yang disiapkan pada tahun ini lebih tinggi karena itu akan ditetapkan pada bulan Maret mendatang,” ujar Warokka kepada wartawan, baru-baru ini.
Pada tahun 2016, dirincikan Warokka, Pemkab Minut mengalokasi anggaran vaksin rabies sebanyak 14 ribu dosis dalam APBD induk dan perubahan.
“Jumlah vaksin yang ada tahun kemarin, bisa dikatakan hanya setengah dari jumlah populasi anjing yang ada di Minut. Itupun sudah dibantu oleh Pemprov sebanyak 6 ribu dosis,” jelas Warokka.
Disisi lain, Pos kesehatan hewan Minut, jelas Warokka, mencatat jika pada tahun 2016 kemarin, jumlah anjing yang terserang atau positif rabies berjumlah kurang lebih 20 ekor.
Angka tertinggi serangan penyakit rabies berada di Kecamatan Airmadidi dimana mencapai 30 persen dari total jumlah anjing yang positif rabies.
“Untuk itu, kami secara langsung turun ke warga atau atas permintaan pemerintah desa melakukan vaksin rabies bagi hewan peliharaan warga,” tambahnya.(findamuhtar)
Airmadidi-Perkembangbiakan hewan anjing di Minahasa Utara (Minut) seolah tak terbendung.
Lihat saja, pada tahun 2016 kemarin, Dinas Pertanian Minut mencatat sedikitnya ada 130.000 ekor anjing di Minut, atau hampir setara jumlah penduduk yang mencapai 188.904 jiwa.
Pesatnya populasi anjing jadi mengkhawatirkan mengingat ketersediaan vaksi rabies sangat terbatas.
Hal ini dibenarkan Kepala Dinas Pertanian, Peternakan dan Perkebunan Minut Ir Joseph Aliks melalui Kabid Peternakan Dinas Pertanian Minut, Ir Arti Warokka.
“Memang vaksin yang tersedia sangat minim walaupun sudah ada bantuan vaksin dari Pemprov Sulut. Kami sangat berharap kalau bisa vaksin yang disiapkan pada tahun ini lebih tinggi karena itu akan ditetapkan pada bulan Maret mendatang,” ujar Warokka kepada wartawan, baru-baru ini.
Pada tahun 2016, dirincikan Warokka, Pemkab Minut mengalokasi anggaran vaksin rabies sebanyak 14 ribu dosis dalam APBD induk dan perubahan.
“Jumlah vaksin yang ada tahun kemarin, bisa dikatakan hanya setengah dari jumlah populasi anjing yang ada di Minut. Itupun sudah dibantu oleh Pemprov sebanyak 6 ribu dosis,” jelas Warokka.
Disisi lain, Pos kesehatan hewan Minut, jelas Warokka, mencatat jika pada tahun 2016 kemarin, jumlah anjing yang terserang atau positif rabies berjumlah kurang lebih 20 ekor.
Angka tertinggi serangan penyakit rabies berada di Kecamatan Airmadidi dimana mencapai 30 persen dari total jumlah anjing yang positif rabies.
“Untuk itu, kami secara langsung turun ke warga atau atas permintaan pemerintah desa melakukan vaksin rabies bagi hewan peliharaan warga,” tambahnya.(findamuhtar)