Jakarta – Citra maskapai penerbangan Batik Air kini harus tercoreng. Pasalnya, pilot pesawat dengan nomor peerbangan ID-6275 tujuan Manado – Jakarta diduga memerintahkan flight attendant untuk menutup pintu 15 menit lebih awal dari jadwal yang seharusnya.
Akibatnya, seorang penumpang atas nama Dharma Patria Palar tidak bisa berangkat ke Jakarta.
Demikian pernyataan Dicky Masengi, penumpang Batik Air yang belum lama mendarat di Bandara Udara Internatsional Soekarno Hatta Cengkareng.
Masengi menjelaskan jadwal keberangkatan sebenarnya adalah 19.40 WITA. Panggilan untuk memasuki ruang tunggu keberangkatan sesuai pemberitahuan pada pukul 18.45 WITA. Penumpang diminta melakukan boarding atau naik ke pesawat pukul 19.15 WITA.
Ketika itu, Anggota DPRD Kabupaen Minahasa ini meminta flight attendant untuk menunggu seorang temannya (Dharma Patria Palar). Namun anehnya, pada pukul 19.25 WITA, pilot memerintahkan pintu pesawat ditutup.
Pada saat bersamaan Palar yang juga merupakan Ketua Fraksi PDI Perjuangan tiba di Bandara. Tak lama kemudian pesawat lepas landas.
“Ini sangat keterlaluan, karena petugas darat dari maskapai tersebut telah menghubungi Dharma Patria Palar dan sudah ketahui posisinya. Tepat waktu memang baik, namun untuk kejadian ini saya menilai pilot memaksakan waktu keberangkatan lebih cepat,” katanya.
Ditambahkannya, pimpinan maskapai Batik Air harus memberikan sanksi terhadap pilot bersangkutan dan juga flight attendant yang mengabaikan seorang penumpang.
Pada saat yang sama, posisinya sudah tiba di bandara dan masih menyisahkan waktu sekitar 15 menit sebelum lepas landas. (frangkiwullur)