BOLTIM – Pemerintah Kabupaten Bolaang Mongondow Timur (Boltim) yang dipimpin oleh Bupati Sehan Salim Landjar, SH., tengah mencari solusi untuk memikirkan nasib tenaga honorer daerah yang ada.
Kepedulian ini pun diungkapkan Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Boltim, DR. Sonny Warokka, Ph.D., usai mengumpulkan seluruh kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah dalam rangka membahas tenaga honorer.
Kata Warokka, dirinya tengah mencari alternative dan jalan keluar untuk menyelesaikan permasalahan tenaga honorer, baik di SKPD maupun di sekolah-sekolah.
“Kita akan mencari alternatif untuk tenaga honorer, alternative itu akan kiat sampaikan ke Bupati,” ujar Sonny Warokka kepada wartawan beritamanado.com.
Warokka menjelaskan, tenaga honorer di Boltim saat ini dari tahun ke tahun terus bertambah, sesuai data yang ia terima jumlah honorer sudah mencapai 1020 orang, padahal pada dua tahun sebelumnya tenaga honorer hanya berjumlah 981 orang.
Padahal menurutnya, ada ketambahan calon pegawai negeri sipil (CPNS) yang direkrut pemerintah dua tahun belakangan ini, sehingga dengan adanya ketambahan tenaga CPNS, artinya harus berkurang juga tenaga honorer.
Ia pun meminta kepada seluruh SKPD agar mengidentifikasi kembali tenaga honorer yang ada di setiap SKPD karena yang mengetahui persis tenaga honorer yang ada adalah kepala SKPD bersangkutan
“Saya minta diidentifikasi, karena SKPD yang lebih tahu, mana yang kerja mana yang tidak, mereka yang lebih tahu, mana yang hanya datang melakukan absen lalu tidak kerja, itu kita kembalikan kepada mereka silahkan membuat usulan,” kata Warokka.
Lanjut mantan asisten II ini memberikan alternatif kepada SKPD masing-masing, untuk sementara hingga bulan maret nanti sebelum SK diperpanjang, evaluasi seluruh tenaga honorer yang ada sebelum nantinya diperpanjang.
“Sambil menunggu hingga nanti bulan maret, untuk perekrutan tenaga honorer baru kita akan melakukan tes, semuanya akan diseleksi, itu yang akan kita tawarkan ke Bupati,” jelas Warokka.
Sementara untuk tenaga honorer daerah khususnya Guru di sekolah, kata Warokka mekanismenya lain. Mengapa? Karena saat ini Boltim masih banyak kekurangan guru mata pelajaran baik guru matematika, guru olahraga dan lain sebagainya.
Namun Warokka mempersoalkan mengenai distribusi guru yang tidak tepat sasaran, dimana adanya terjadi penumpukkan guru mata pelajaran di sekolah lain, sementara disekolah yang membutuhkan guru mata pelajaran tidak ada gurunya.
“Kan kelihatan kemarin saat apel pagi perdana tahun 2020, ada hanya tiga orang dalam satu sekolah bayangkan, ada juga yang sudah banyak sekali, sementara sudah berlebihan, ini yang jadi rancu” terang Warokka.
Sehingga itu dirinya akan identifikasi internal SKPD maupun sekolah-sekolah terkait honorer daerah yang ada.
Ia menambahkan tenaga guru akan diseleksi lagi mengingat SK tenaga kontrak maupun guru honorer daerah bersifat tahunan namun ia tak menampik jumlah tenaga guru nanti akan berkurang saat perekrutan lagi.
“Untuk tenaga guru akan diseleksi lagi, karena SK nya bersifat tahunan, jadi jumlahnya boleh jadi berkurang atau bisa saja bertambah sesuai kebutuhan, tapi menurut saya bertambah tidak , karena APBD sudah diketuk,” pungkas Sonny Warokka.
Diketahui jumlah tenaga honorer sebanyak 1020 orang sedangkan guru tenaga kontrak dan guru honorer daerah berjumlah 332 orang.
(Riswan Hulalata)