Manado – Politis Partai Amanat Nasional (PAN), Abdul Wahid Imbrahim meyakini bahwa, pasangan Jimmy Rimba Rogi – Boby Daud akan kembali menjadi calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Manado periode 2015-2020.
Menurut Awi, sapaan akrab anggota DPRD Kota Manado ini, dengan adanya langkah hukum yang dilakukan PAN dan Golkar, pengguguran Imba-Boby akan dinyatakan cacat hukum.
“PAN dan Golkar sudah menempuh langkah hukum atas di TMS-kan Imba-Boby. Kami tidak akan diam, sampai ada putusan pengadilan yang menyatakan pasangan ini harus dikembalikan statusnya sebagai pasangan calon. Dan saya sangat yakin sekali, Imba-Boby akan kembali menjadi peserta Pilkada,” kata Awi.
Seperti politisi dan pendukung Imba-Boby lainnya, Awi pun menuding, digugurkannya pasangan bernomor urut dua itu, tidak lepas dari intervensi politik dari pihak-pihak yang tidak menginginkan Imba-Boby memenangkan pertarungan perebutan kursi top eksekutif Kota Manado.
“Ini kwa karena rasa ketakutan yang besar dari lawan politik sehingga Imba-Boby diupayakan untuk digugurkan. Sudah sangat terbaca dan terstuktur intervensi politik menggugurkan Imba-Boby. Dorang so tau Imba-Boby pasti menang. Jadi cara yang tidak santun ini yang dipakai untuk mengalahkan Imba-Boby,” tandasnya. (leriandokambey)
Manado – Politis Partai Amanat Nasional (PAN), Abdul Wahid Imbrahim meyakini bahwa, pasangan Jimmy Rimba Rogi – Boby Daud akan kembali menjadi calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Manado periode 2015-2020.
Menurut Awi, sapaan akrab anggota DPRD Kota Manado ini, dengan adanya langkah hukum yang dilakukan PAN dan Golkar, pengguguran Imba-Boby akan dinyatakan cacat hukum.
“PAN dan Golkar sudah menempuh langkah hukum atas di TMS-kan Imba-Boby. Kami tidak akan diam, sampai ada putusan pengadilan yang menyatakan pasangan ini harus dikembalikan statusnya sebagai pasangan calon. Dan saya sangat yakin sekali, Imba-Boby akan kembali menjadi peserta Pilkada,” kata Awi.
Seperti politisi dan pendukung Imba-Boby lainnya, Awi pun menuding, digugurkannya pasangan bernomor urut dua itu, tidak lepas dari intervensi politik dari pihak-pihak yang tidak menginginkan Imba-Boby memenangkan pertarungan perebutan kursi top eksekutif Kota Manado.
“Ini kwa karena rasa ketakutan yang besar dari lawan politik sehingga Imba-Boby diupayakan untuk digugurkan. Sudah sangat terbaca dan terstuktur intervensi politik menggugurkan Imba-Boby. Dorang so tau Imba-Boby pasti menang. Jadi cara yang tidak santun ini yang dipakai untuk mengalahkan Imba-Boby,” tandasnya. (leriandokambey)