Manado, BeritaManado.com — RSUP Prof Dr R D Kandou Manado kembali menorehkan tonggak sejarah baru dalam komitmen memberikan pelayanan kesehatan berkualitas kepada masyarakat di Sulawesi Utara (Utara).
Untuk pertama kalinya di Sulawesi Utara, RS Kandou Manado berhasil melakukan operasi pemasangan Implan Kokhlea (Rumah Siput), Kamis (15/8/2024).
Operasi yang berlangsung sukses ini dilakukan pada pasien anak berusia 6 tahun asal Kepulauan Sangihe dengan diagnosa tuli kongenital bilateral.
Dalam operasi ini, RS Kandou melibatkan tenaga medis profesional, berkolaborasi dengan tim medis RSCM Jakarta yang dipimpin dr Harim Priyono SpTHT BKL SubSpOto (K) dan vendor implan kokhlea (MED-EL Hearing Implant).
Operasi ini disambut baik Direktur Utama (Dirut) RSUP Kandou, Dr dr Ivonne Elisabeth Rotty MKes, bersama dewan direksi lainnya.
“Syukur karena operasi pemasangan Koklea Implan untuk pertama kalinya di RSUP Kandou telah berhasil dengan baik. Terima kasih buat tim dokter, khususnya dari RSCM. Hal ini masih baru bagi RS Kandou dan kami butuh pendampingan,” ungkap Dirut Ivonne Rotty.
Dirinya berharap agar kegiatan itu akan dapat berkelanjutan sehingga masyarakat di Sulawesi Utara dan sekitarnya, terutama penderita tuli kongenital bilateral dapat teratasi.
Sementara Ketua KSM THT-KL, dr Ronaldi Tumbel, SP THT-KL mengungkap beberapa tantangan yang harus dihadapi.
Perjalanan untuk operasi ini hingga bisa dilaksanakan, kata dia, tidaklah mudah karena butuh banyak persyaratan medis yang harus dilalui.
Persiapan itu sejak 2019, di mana dukungan dari pimpinan rumah sakit lewat fasilitas (perangkat) yang ada menjadi pendorong semangat tim untuk terus memberikan yang terbaik.
Fasilitas itu untuk meningkatkan kemampuan dalam melakukan deteksi dini akan anak-anak yang belum bisa cara
“Dengan itu akan mudah untuk melakukan skrining bagi anak. Saat ini, angka kejadian atau penderita tuli kongenital yang dapat terdeteksi cukup tinggi. Inilah yang menjadi tantangan kami,” kata Ronaldi.
Sementara tim ahli dari RSCM di bawah pimpinan dr Harim Priyono optimis terhadap tim dokter RS Kandou Manado.
“Mungkin dalam waktu dekat RS Kandou sudah bisa mandiri,” pungkasnya.
Sebab menurut Harim Priyono, operasi ini sebetulnya bukan hal yang rumit karena 90 persen merupakan prosedur rutin.
“Prosedurnya secara keseluruhan sudah hal yang rutin. Untuk peralatan juga sangat bagus. Saya yakin Kandou akan segera bisa memberikan pelayanan (pasang implan koklea,red) yang paripurna,” tandasnya.
Adapun tindakan implan kokhlea rumah siput ini merupakan prosedur bedah dengan tujuan untuk memasang alat implan langsung ke dalam telinga bagian dalam pasien, guna memperbaiki gangguan pendengaran.
Kegiatan ini juga merupakan langkah strategis RS Kandou untuk terus meningkatkan pelayanan kesehatan yang berkualitas kepada masyarakat Sulawesi Utara, khususnya bagi pasien dengan gangguan pendengaran.
Turut hadir Direktur Pelayanan Medik Keperawatan dan Penunjang, dr Jehezkiel Panjaitan SH MARS, Direktur SDM, Pendidikan dan Penelitian, Ns Suwandi Luneto SKep MKes, dan Dr Juliet Tamus SpTHT-KL.
(jenlywenur)