Tondano – Rasa optimis dan sebaliknya bakal warnai perjalanan kinerja pemerintahan Bupati Minahasa Jantje Wowiling Sajow dan Wakil Bupati Ivan Sarundajjang di tahun 2014 ini. Akan tetapi yang layak di kedepankan yaitu optimisme dalam rangka menanti terobosan yang akan dilakukan JWS-IvanSa bersama kabinetnya.
Sesuai dengan apa yang disampaikan Bupati JWS pada Rapat Paripurna Penetapan APBD 2014 lalu di Tondano, bahwa akan ada sederet kegiatan pembangunan fisik untuk berbagai sektor. Namun tak ketinggalan juga pembangunan non fisik. Dua hal tersebut tetap menjadi fokus pembangunan, meski akan berdasarkan skala prioritas.
Warga pun hanya bisa berharapp bahwa apa yang sudah diprogramkan itu dapat direalisasikan tanpa ada pangkas memangkas anggaran. Seperti yang dikatakan Reginna Pakasi, warga Desa Tandengan Kecamatan Eris.
“Sebagai masyarakat kami hanya bisa menunggu harapan menjadi nyata. Akan tetapi kenyataan yang akan disaksikan tetap harus sesuai dengan kualitas pembangunan itu sendiri. Jangan sampai infrastruktur yang dibangun harus dilakukan perbaikan di tahun berikutnya. Itu artinya kualitasnya tidak baik,” ungkap Regina. (Frangki Wullur)
Tondano – Rasa optimis dan sebaliknya bakal warnai perjalanan kinerja pemerintahan Bupati Minahasa Jantje Wowiling Sajow dan Wakil Bupati Ivan Sarundajjang di tahun 2014 ini. Akan tetapi yang layak di kedepankan yaitu optimisme dalam rangka menanti terobosan yang akan dilakukan JWS-IvanSa bersama kabinetnya.
Sesuai dengan apa yang disampaikan Bupati JWS pada Rapat Paripurna Penetapan APBD 2014 lalu di Tondano, bahwa akan ada sederet kegiatan pembangunan fisik untuk berbagai sektor. Namun tak ketinggalan juga pembangunan non fisik. Dua hal tersebut tetap menjadi fokus pembangunan, meski akan berdasarkan skala prioritas.
Warga pun hanya bisa berharapp bahwa apa yang sudah diprogramkan itu dapat direalisasikan tanpa ada pangkas memangkas anggaran. Seperti yang dikatakan Reginna Pakasi, warga Desa Tandengan Kecamatan Eris.
“Sebagai masyarakat kami hanya bisa menunggu harapan menjadi nyata. Akan tetapi kenyataan yang akan disaksikan tetap harus sesuai dengan kualitas pembangunan itu sendiri. Jangan sampai infrastruktur yang dibangun harus dilakukan perbaikan di tahun berikutnya. Itu artinya kualitasnya tidak baik,” ungkap Regina. (Frangki Wullur)