Manado – Laga panas tersaji dalam pertandingan pekan ke-6 Liga 2 2019 yang mempertemukan Bogor FC Sulut United melawan PSBS Biak di Stadion Klabat Manado, Rabu (24/07/2019) sore tadi. Permainan keras menjurus kasar sempat terjadi dalam laga ini.
Bahkan, laga baru berusia 4 menit, Seprian Lasut sudah memperoleh kartu kuning akibat melanggar Eksel Runtukahu. Berselang beberapa menit kemudian, giliran pemain BFC yang diganjar kartu kuning. Sliding Dolly Gultom di dekat kotak penalti BFC Sulut United menghasilkan kartu kuning. Kemudian, berganti kartu kuning dikoleksi Andre Karundeng dari PSBS Biak di menit ke 43. Di babak kedua, wasit Pipin Indra Pratama asal Jawa Timur harus mengeluarkan 2 kartu kuning untuk BFC Sulut United dan 1 kartu merah untuk PSBS Biak atas nama Yudistira Mambrasar di menit ke 68 akibat melakukan tekelan keras ke Kapten BFC Sulut United Wawan Sama. Duel-duel panas tak ayal membuat sejumlah pemain harus ditandu keluar lapangan untuk mendapat perawatan. Laga bahkan sempat dihentikan beberapa kali karena insiden saling dorong antar pemain dari kedua kesebelasan. Hingga peluit panjang dibunyikan, skor 2 banding 2 terpampang di papan skor. Adapun pencetak gol BFC Sulut United Eksel Runtukahu dan Sandri Putra Wijaya. Sedangkan 2 gol PSBS Biak diborong striker bertubuh tinggi dan besar Ananias Fingkreuw.
Seusai pertandingan, kepada media, Pelatih Kepala BFC Sulut United mengakui jika mental anak asuhnya berpengaruh terhadap hasil laga kali ini.
“Kita akui akibat insiden-insiden di lapangan dan anak-anak terpancing mempengaruhi irama permainan kita. Banyak peluang-peluang yang terbuang akibat emosi pemain yang terbawa suasana padahal kita sudah unggul dari jumlah pemain. Jujur, itu menjadi pekerjaan rumah bagi saya sebagai pelatih agar mental anak-anak lebih siap menghadapi kondisi seperti itu,” ungkap Herkis.
Sementara itu, Slamet Riyadi selaku pelatih PSBS Biak mengaku bangga atas kerja keras anak asuhnya yang berhasil meraih angka di laga away.
“Kita harus akui pemain Sulut United unggul dari segi tekhnik jadi kami melakukan beberapa strategi untuk meredam itu salah satunya dengan memanfaatkan serangan balik. Ini partai gengsi karena di PSBS Biak ada anak-anak Sulut yang bermain jadi mereka termotivasi untuk menang sehingga wajar terjadi insiden-insiden keras didalmnya,” tutur Slamet Riyadi didampingi Kapten PSBS Biak Patrias Rumere.
Atas hasil raihan 1 poin tersebut, tim berjuluk Gorango dari Utara ini masih nyaman di posisi 3 klasemen dengan poin 11, sedangkan PSBS Biak ada di posisi 9 dengan raihan 7 poin. (AnggawiryaZas)