Bitung – Kapolres Bitung, AKBP Philemon Ginting SIK MH mengajak mahasiswa Bitung Logistik Community College (BLCC) untuk mengenali berita boax.
Hal itu disampaikan Kapolres di hadapan mahasiswa baru BLCC angkatan ke-4 dalam kuliah umum dan pembekalan bimbingan mental dan fisik (Bimentalsik), Jumat (21/09/2018).
Kegiatan itu digelar di Aula Markas Yonmarhanlan VIII Bitung dan Kapolres membawakan materi berita hoax dan radikalisme.
Dihadapan puluhan mahasiswa, Kapolres menyampaikan situasi global, regional maupun nasional dapat mempengaruhi situasi lingkungan di Kota Bitung.
“Hal itu berkaitan dan mempengaruhi penyebaran berita hoax. Berita hoax sendiri tidak lepas dari kemajuan teknologi dan informasi, hal ini dilatarbelakangi karena teknologi informasi berada di tangan masing-masing yaitu gadget,” katanya.
Peran media sosial kata Kapolres, berkontribusi besar dalam penyebaran berita hoax yang menyesatkan sehingga dampak dari berita hoax dapat mempengaruhi situasi Kamtibmas.
“Berita hoax yang menyebar dalam berbagai bentuk yaitu berupa sosial politik, Sara, kesehatan dan lain-lain,” katanya.
Dari bentuk penyebaran berita hoax, jelas Kapolres, yang menjadi perhatian kami adalah isu Sara maka dari itu harus segera dicegah dan diatasi agar tidak berkembang dan membahayakan situasi Kamtibmas.
Cara yang berpengaruh untuk mengatasi dan menangkal secara dini penyebaran berita hoax menurutnya, yaitu dengan memberikan pengetahuan atau mengedukasi tentang bahaya berita hoax.
“Yang bertanggung jawab atas penyebaran berita Hoax adalah diri kita sendiri, berita hoax jelas sangat berbahaya, sehingga masyarakat dituntut untuk lebih cerdas dalam menerima informasi dan tidak langsung menyebarkannya kembali, untuk di ketahui bahwa apabila kita menyebarkan berita palsu maka penyebar dapat dijerat dengan UU ITE,” katanya.
Ia berharap, mahasiswa yang hadir dapat memberikan pemahaman kepada rekannya, keluarganya terhadap berita-berita, isu-isu yang belum jelas kebenarannya, jangan sampai menjadi korban dari berita-berita hoax.
“Dalam bermedia sosial jangan mudah membagikan informasi tanpa melakukan pengecekan sumber informasinya dan kebenarannya,” katanya.
(abinenobm)
Bitung – Kapolres Bitung, AKBP Philemon Ginting SIK MH mengajak mahasiswa Bitung Logistik Community College (BLCC) untuk mengenali berita boax.
Hal itu disampaikan Kapolres di hadapan mahasiswa baru BLCC angkatan ke-4 dalam kuliah umum dan pembekalan bimbingan mental dan fisik (Bimentalsik), Jumat (21/09/2018).
Kegiatan itu digelar di Aula Markas Yonmarhanlan VIII Bitung dan Kapolres membawakan materi berita hoax dan radikalisme.
Dihadapan puluhan mahasiswa, Kapolres menyampaikan situasi global, regional maupun nasional dapat mempengaruhi situasi lingkungan di Kota Bitung.
“Hal itu berkaitan dan mempengaruhi penyebaran berita hoax. Berita hoax sendiri tidak lepas dari kemajuan teknologi dan informasi, hal ini dilatarbelakangi karena teknologi informasi berada di tangan masing-masing yaitu gadget,” katanya.
Peran media sosial kata Kapolres, berkontribusi besar dalam penyebaran berita hoax yang menyesatkan sehingga dampak dari berita hoax dapat mempengaruhi situasi Kamtibmas.
“Berita hoax yang menyebar dalam berbagai bentuk yaitu berupa sosial politik, Sara, kesehatan dan lain-lain,” katanya.
Dari bentuk penyebaran berita hoax, jelas Kapolres, yang menjadi perhatian kami adalah isu Sara maka dari itu harus segera dicegah dan diatasi agar tidak berkembang dan membahayakan situasi Kamtibmas.
Cara yang berpengaruh untuk mengatasi dan menangkal secara dini penyebaran berita hoax menurutnya, yaitu dengan memberikan pengetahuan atau mengedukasi tentang bahaya berita hoax.
“Yang bertanggung jawab atas penyebaran berita Hoax adalah diri kita sendiri, berita hoax jelas sangat berbahaya, sehingga masyarakat dituntut untuk lebih cerdas dalam menerima informasi dan tidak langsung menyebarkannya kembali, untuk di ketahui bahwa apabila kita menyebarkan berita palsu maka penyebar dapat dijerat dengan UU ITE,” katanya.
Ia berharap, mahasiswa yang hadir dapat memberikan pemahaman kepada rekannya, keluarganya terhadap berita-berita, isu-isu yang belum jelas kebenarannya, jangan sampai menjadi korban dari berita-berita hoax.
“Dalam bermedia sosial jangan mudah membagikan informasi tanpa melakukan pengecekan sumber informasinya dan kebenarannya,” katanya.
(abinenobm)