Bitung, BeritaManado.com – Didi, salah satu relawan yang setiap hari bertugas menangani undangan masuk dan jadwal Maurits Mantiri di kediaman terlihat serius membaca daftar nama di sehelai kertas, Kamis (19/11/2020).
Setiap pagi, pria yang selalu mengenakan peci ini disibukkan dengan antrian warga yang ingin bertemu langsung dengan Maurits di kediamannya Kelurahan Manembo-nembo Kecamatan Matuari.
Ia mengaku, setiap pagi sebelum Maurits turun berkampanye, selalu meluangkan waktu untuk melayani warga yang ingin menemui dirinya.
“Sebenarnya sebelum Bapak (Maurits,red) mencalonkan diri, agenda menerima tamu di kediaman adalah hal yang biasa dan bisa kapan saja. Namun berhubung adanya kampanye sehingga harus diatur diatur waktunya,” kata Didi.
Sebenarnya kata dia, setiap saat warga bebas dan leluasa untuk datang menemui Maurits. Entah itu pagi, siang atau malam hari, tapi berhubung adanya kampanye sehingga pihaknya harus menyesuaikan.
Dan pagi itu di lembar kertas yang dipegang Didi, sudah tercatat 25 daftar nama yang akan menemui Maurits.
“Setiap pagi 30 sampai 40an orang ditemui Bapak sebelum turun kampanye dan itu belum termasuk daftar yang akan menemui Bapak malam hari usai jadwal kampanye. Jadi kalau dihitung-hitung dalam sehari ada sekitar 50an warga yang datang,” katanya.
Didi juga mengatakan, jika ada warga yang datang dengan keperluan mendesak sedangkan Maurits sudah menuju lokasi kampanye, pihaknya mengarahkan untuk langsung menemui di lokasi kampanye terdekat yang masih bisa dijangkau.
“Kalau memang sangat urgent, biasanya kami hubungi Bapak untuk bercerita langsung dengan warga yang bersangkutan,” katanya.
Menariknya kata Didi, setiap pagi warga sudah mulai mengantri sekitar pukul 05.30 Wita dan mengisi daftra nama menunggu kesiapan Maurits.
“Sekitar pukul 06.30 Wita, Bapak sudah keluar kamar dan mulai menemui satu persatu warga sambil mengajak minum kopi serta sarapan,” katanya.
Menariknya, warga yang datang ingin menemui Maurits sangat patuh dengan protap kesehatan pencegahan covid-19 tanpa harus diarahkan.
Mulai dari mengenakan masker, mencuci tangan dengan air mengalir hingga duduk menunggu dengan menjaga jarak.
Maurits sendiri mengaku rutinitas yang dilakukan adalah kebiasaan ketika dirinya masih menjabat sebagai anggota DPRD Kota Bitung kemudian berlanjut saat menjabat Wakil Ketua DPRD hingga sekarang sebagai Wakil Wali Kota Bitung.
Menurutnya, apa yang dilakukan adalah hal yang membawa banyak manfaat baginya terutama dalam mengidentifikasi berbagai permasalahan yang dihadapi masyarakat.
“Dan memang untuk menjadi sebagai pemimpin harus lebih banyak mendengar daripada berbicara. Karena apa yang disampaikan warga adalah permasalahan yang harus dicarikan jalan keluarnya dan itu tugas pemimpin, bukan malah menakut-nakuti atau menjanjikan hal-hal yang sulit direalisasikan,” kata Maurits.
Dan ipaun menyatakan, apa yang dilalukan saat ini juga dilakukan Hengky Honandar dengan menyempatkan waktu setiap hari untuk menemui warga yang datang menyampaikan aspirasi.
“Kedepannya kami berdua akan terus terbuka seperti ini dan siapapun bisa menemui kami tanpa sungkan. Pintu rumah kami akan terus terbuka lebar bagi masyarakat Kota Bitung,” katanya.
(abinenobm)