Airmadidi – Warga Minahasa Utara (Minut) semakin kecewa dengan pelayanan PLN yang dinilai tidak profesional.
Hal ini menyusul pemadaman listrik yang terjadi berulang-ulang dalam satu hari.
“Ini rumah atau diskotik? Lampu mati menyala mati menyala,” keluh Pingkan Yohana, warga Dimembe, Selasa (4/11/2014).
Yohana mengatakan, pemadaman yang terjadi selama berjam-jam telah menghambat aktifitas, apalagi wanita paruh bayah ini dalam kesehariannya sangat bergantung pada alat elektronik seperti rice cooker, mesin cuci, blender dan mixer.
“Berapa biaya untuk membeli lilin ataupun bensin untuk menyalakan genset?” keluhnya.
Lain Yohana lain pula dialami Ireine Buyung yang mengaku telah dirugikan PLN.
“NCB listrik saya hangus karena pemadaman yang berulang-ulang. Setelah itu pihak PLN mau meminta uang perbaikan NCB Rp750 ribu. Tanggungjawab PLN dimana?” sembur Ireine.(finda)
Airmadidi – Warga Minahasa Utara (Minut) semakin kecewa dengan pelayanan PLN yang dinilai tidak profesional.
Hal ini menyusul pemadaman listrik yang terjadi berulang-ulang dalam satu hari.
“Ini rumah atau diskotik? Lampu mati menyala mati menyala,” keluh Pingkan Yohana, warga Dimembe, Selasa (4/11/2014).
Yohana mengatakan, pemadaman yang terjadi selama berjam-jam telah menghambat aktifitas, apalagi wanita paruh bayah ini dalam kesehariannya sangat bergantung pada alat elektronik seperti rice cooker, mesin cuci, blender dan mixer.
“Berapa biaya untuk membeli lilin ataupun bensin untuk menyalakan genset?” keluhnya.
Lain Yohana lain pula dialami Ireine Buyung yang mengaku telah dirugikan PLN.
“NCB listrik saya hangus karena pemadaman yang berulang-ulang. Setelah itu pihak PLN mau meminta uang perbaikan NCB Rp750 ribu. Tanggungjawab PLN dimana?” sembur Ireine.(finda)