AMURANG —Ini bukan ikan langkah, seperti pernah ditemukan nelayan di Kecamatan Tatapaan awal Juli lalu. Tetapi, ini ikan Bobara yang biasa orang ‘pante’ sebut. Namun herannya, ikan dengan berat sekitar 35 kg dengan panjang sekitar 90 cm dan lebar kurang 25 cm, Jumat (30/09) ditemukan di hulu Sungai Ranoyapo oleh Yudi Sariowan bersama rekan-rekan.
‘’Memang, bertepatan air turun. Ikan tersebut datang dari laut (air asin). Tiba-tiba, sudah berada di hulu Sungai Ranoyapo. Kami melihat ikan Bobara, biasa orang pante bilang. Tak sedikit lagi, warga berasal dari Buyungon langsung mengejar ikan itu,’’ ujarnya.
Menurut Yudi, ikan itu datang dari laut Amurang. Namun, karena air ‘tovor’ ikan tersebut tak bisa bergerak cepat. Disini, orang Buyungon yang berada di sekitar itu langsung turun ke kuala. Bahkan, ada yang membawa tombak sampai jala. Namun, ternyata ikan itu cukup pandai dan membuat warga sekitar bingung.
‘’Air tovor dia (ikan, red) tersebut bisa berenang seperti ikan lainnya. Melihat hal itu, warga langsung mengejar terus. Sampai akhirnya, ikan bobara itu tertangkap. Saya dan teman-teman langsung naik dan memperlihatkan kepada warga keanehan ikan bobara tersebut,’’ jelas Yudi meyakinkan.
Dari pantauan media ini saat melintasi jembatan Ranoyapo, sudah tampak kejar-mengejar warga terhadap ikan ini. Beberapa wartawan pun merasa heran. Dan terpaksa langsung mendekat apa kira-kira yang terjadi. Sesampai di TKP, ternyata ikan bobara raksasa ditemukan Yudi Sariowan. Kami pun langsung melakukan pemotretan di lokasi.
Menariknya, jalan Trans Sulawesi dan Jembatan Ranoyapo ikut ta prop karena melihat keanehan ditemukannya ikan tersebut. Ini ikan ja makan. Paling enak bakar, tetapi biasa hanya sebesar genggaman tangan. Yudi dan teman lainnya langsung membawa ke pasar untuk dijual.
Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Minsel Ir Arifin Kiay Demak, Msi menyebut, bahwa penemuan ikan seperti diatas sudah biasa. Bahkan, ada yang lebih besar lagi. ‘’Ini biasa, tak perlu dibesar-besarkan. Namun, bagi warga yang belum pernah melihatnya. Maka ini disebut ikan aneh. Ikan ini juga kan untuk dimakan,’’ kata Demak. (ape)