Mitra – Semburan abu vulkanik Gunung Soputan yang melanda sebagian besar wilayah kekuasaan bupati Telly Tjanggulung mengakibatkan puluhan hektar lahan pertanian di daerah ini terancam gagal panen.
Khusus wilayah Pangu sendiri berdasarkan keterangan warga berkisar 10 HA lahan pertanian dipastikan gagal panen akibat debu panas yang menutupi tanaman Tomat dan Rica milik warga yang siap panen. Sama halnya untuk tanaman padi siap panen yang ada di kecamatan Tombatu Raya juga terancam rusak dikarenakan semburan abu vulkanik dari Gunung Soputan.
“Sejumlah lahan tanaman tomat yang sedianya akan dipanen bulan Desember nanti rusak. Bukan hanya itu saja namun tanaman rica yang sudah siap panen serta beberapa bibit yang baru di tanam akhirnya rusak,” ungkap Hukum Tua Desa Pangu Induk Jafry Kawulusan.
Lanjutnya, khusus wilayah Pangu sendiri merupakan daerah yang paling parah semburan debu Gunung Soputan. Akibatnya tak sedikit kerugian yang dialami warga. “Biaya yang sudah di keluarkan untuk tanaman ini sangat besar dan diharapkan bisa mengganti ongkos pekerja saat panen akhirnya hanya angan-angan,” sesal Ading Agu dan Bernard Sumual kepada wartawan.(dul)
Mitra – Semburan abu vulkanik Gunung Soputan yang melanda sebagian besar wilayah kekuasaan bupati Telly Tjanggulung mengakibatkan puluhan hektar lahan pertanian di daerah ini terancam gagal panen.
Khusus wilayah Pangu sendiri berdasarkan keterangan warga berkisar 10 HA lahan pertanian dipastikan gagal panen akibat debu panas yang menutupi tanaman Tomat dan Rica milik warga yang siap panen. Sama halnya untuk tanaman padi siap panen yang ada di kecamatan Tombatu Raya juga terancam rusak dikarenakan semburan abu vulkanik dari Gunung Soputan.
“Sejumlah lahan tanaman tomat yang sedianya akan dipanen bulan Desember nanti rusak. Bukan hanya itu saja namun tanaman rica yang sudah siap panen serta beberapa bibit yang baru di tanam akhirnya rusak,” ungkap Hukum Tua Desa Pangu Induk Jafry Kawulusan.
Lanjutnya, khusus wilayah Pangu sendiri merupakan daerah yang paling parah semburan debu Gunung Soputan. Akibatnya tak sedikit kerugian yang dialami warga. “Biaya yang sudah di keluarkan untuk tanaman ini sangat besar dan diharapkan bisa mengganti ongkos pekerja saat panen akhirnya hanya angan-angan,” sesal Ading Agu dan Bernard Sumual kepada wartawan.(dul)