Manado, BeritaManado.com – Pertemuan tahunan Bank Indonesia 2017 bertema “Memperkuat Momentum” yang dilaksanakan di Manado, Kamis (14/12/2017) pagi, dihadiri Wakil Gubernur Sulawesi Utara, Drs Steven Kandouw.
Steven Kandouw dalam sambutan mengatakan, untuk mempercepat pembangunan, Pemprov Sulut akan mengoptimalkan realisasi Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) 2018 yang memuat rancangan kerangka ekonomi dan prioritas pembangunan Sulut, rencana kerja serta pendanaannya.
“Sehingga sasaran dan prioritas pembangunan daerah di tahun 2018 dapat kita selesaikan bersama secara baik dan tuntas, demi mewujudkan kesejahteraan masyarakat,” kata Steven Kandouw.
Lanjut Steven Kandouw, RKPD 2018 bertajuk “Meningkatkan Kualitas Sumberdaya Manusia yang Berkepribadian melalui Percepatan Pembangunan Ekonomi dan Infrastruktur Berwawasan Lingkungan Menuju Sulawesi Utara yang Berdaya Saing.”
Steven Kandouw menuturkan 10 prioritas pembangunan tahun 2018 yang akan dikerjakan Pemprov Sulut.
“Penanggulangan Kemiskinan dan Pengangguran; Pembangunan Pendidikan; Pembangunan Kesehatan; Revolusi Mental dan Reformasi Birokrasi; Infrastruktur dan Pengembangan Wilayah; Kedaulatan Pangan (Pertanian, Perkebunan, Perikanan dan Kelautan),” ungkap Steven Kandouw.
Ditambahkan Steven Kandouw, perkembangan positif terkait aktivitas ekspor-impor di Pelabuhan Bitung yang sebelumnya hanya terbatas pada tiga produk saja.
“Dulu aktivitas ekspor impor di Pelabuhan Bitung yang sebelumnya hanya dibatasi tiga produk saja. Pakaian, barang elektronik dan hasil pertanian terbatas,” tandas Steven Kandouw.
Sementara Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Sulut, Soekowardojo menerangkan, mengatakan saat ini kondisi
perekonomian Sulut cukup bagus. Hal ini terlihat dari indikator seperti inflasi tahun sebesar 0,38 persen. Jauh dari
perkiraan sebelumnya.
Selain itu, lanjut Soekowardojo, Penanaman Modal Asing (PMA) maupun Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) sebesar Rp 1,4 triliun, serta pertumbuhan ekonomi Sulut akan terus berkembang.
Usai pertemuan tahunan, di tempat yang sama dilanjutkan kegiatan Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID). Ketua Tim TPID Sulut yang juga Sekretaris Daerah Provinsi (Sekdaprov) Sulut, Edwin Silangen, SE, MS, diwakili Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan, Rudi Mokoginta, SE, M.TP menjelaskan komitmen TPID untuk menekan laju inflasi dengan mensinergikan program kerja seluruh instansi yang tergabung dalam organisasi tersebut.
“Program-program kerja antar instansi harus bersinergi agar selaras dan efektif dalam mencapai sasaran inflasi yang rendah
dan stabil di Sulut,” ujar Rudi Mokoginta.
Rudi Mokoginta juga menyebutkan terkait perayaan Natal dan tahun baru, Pemprov Sulut bersama instansi terkait telah melakukan sidak untuk mengecek harga dan mengetahui persedian bahan kebutuhan pokok di pasar Bersehati. Teringkap, dalam sidak tersebut harga kebutuhan pokok cukup stabil.
Kegiatan itu turut dihadiri Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan, Jenny Karouw, Kepala Biro Ekonomi dan SDA, Franky Manumpil, perwakilan Forkopimda dan instansi terkait lainnya.
(***/JerryPalohoon)
Manado, BeritaManado.com – Pertemuan tahunan Bank Indonesia 2017 bertema “Memperkuat Momentum” yang dilaksanakan di Manado, Kamis (14/12/2017) pagi, dihadiri Wakil Gubernur Sulawesi Utara, Drs Steven Kandouw.
Steven Kandouw dalam sambutan mengatakan, untuk mempercepat pembangunan, Pemprov Sulut akan mengoptimalkan realisasi Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) 2018 yang memuat rancangan kerangka ekonomi dan prioritas pembangunan Sulut, rencana kerja serta pendanaannya.
“Sehingga sasaran dan prioritas pembangunan daerah di tahun 2018 dapat kita selesaikan bersama secara baik dan tuntas, demi mewujudkan kesejahteraan masyarakat,” kata Steven Kandouw.
Lanjut Steven Kandouw, RKPD 2018 bertajuk “Meningkatkan Kualitas Sumberdaya Manusia yang Berkepribadian melalui Percepatan Pembangunan Ekonomi dan Infrastruktur Berwawasan Lingkungan Menuju Sulawesi Utara yang Berdaya Saing.”
Steven Kandouw menuturkan 10 prioritas pembangunan tahun 2018 yang akan dikerjakan Pemprov Sulut.
“Penanggulangan Kemiskinan dan Pengangguran; Pembangunan Pendidikan; Pembangunan Kesehatan; Revolusi Mental dan Reformasi Birokrasi; Infrastruktur dan Pengembangan Wilayah; Kedaulatan Pangan (Pertanian, Perkebunan, Perikanan dan Kelautan),” ungkap Steven Kandouw.
Ditambahkan Steven Kandouw, perkembangan positif terkait aktivitas ekspor-impor di Pelabuhan Bitung yang sebelumnya hanya terbatas pada tiga produk saja.
“Dulu aktivitas ekspor impor di Pelabuhan Bitung yang sebelumnya hanya dibatasi tiga produk saja. Pakaian, barang elektronik dan hasil pertanian terbatas,” tandas Steven Kandouw.
Sementara Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Sulut, Soekowardojo menerangkan, mengatakan saat ini kondisi
perekonomian Sulut cukup bagus. Hal ini terlihat dari indikator seperti inflasi tahun sebesar 0,38 persen. Jauh dari
perkiraan sebelumnya.
Selain itu, lanjut Soekowardojo, Penanaman Modal Asing (PMA) maupun Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) sebesar Rp 1,4 triliun, serta pertumbuhan ekonomi Sulut akan terus berkembang.
Usai pertemuan tahunan, di tempat yang sama dilanjutkan kegiatan Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID). Ketua Tim TPID Sulut yang juga Sekretaris Daerah Provinsi (Sekdaprov) Sulut, Edwin Silangen, SE, MS, diwakili Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan, Rudi Mokoginta, SE, M.TP menjelaskan komitmen TPID untuk menekan laju inflasi dengan mensinergikan program kerja seluruh instansi yang tergabung dalam organisasi tersebut.
“Program-program kerja antar instansi harus bersinergi agar selaras dan efektif dalam mencapai sasaran inflasi yang rendah
dan stabil di Sulut,” ujar Rudi Mokoginta.
Rudi Mokoginta juga menyebutkan terkait perayaan Natal dan tahun baru, Pemprov Sulut bersama instansi terkait telah melakukan sidak untuk mengecek harga dan mengetahui persedian bahan kebutuhan pokok di pasar Bersehati. Teringkap, dalam sidak tersebut harga kebutuhan pokok cukup stabil.
Kegiatan itu turut dihadiri Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan, Jenny Karouw, Kepala Biro Ekonomi dan SDA, Franky Manumpil, perwakilan Forkopimda dan instansi terkait lainnya.
(***/JerryPalohoon)