Amurang – Senin (19/10/2015) sekitar pukul 13.30 Wita, masyarakat di Desa Wulurmaatus, Kecamatan Modoinding, Minahasa Selatan (Minsel) dihebohkan oleh penemuan benda yang cukup berbahaya akan ledakanya yakni granat dan mortir.
Menurut keterangan warga setempat, Granat dan mortir masing-masih 1 buah dalam kondisi yang masih utuh alias belum meledak, namun sudah berkarat. Granat dan mortir ditemukan Refi Walukow (23) warga Desa Wulurmaatus, Kecamatan Modoinding, saat itu pergi ke kebun di Desa Palelon, masih Kec Modoinding, Pada saat menggali tanah di kebun untuk menanam sayuran-sayuran yang dikenal dengan komuditi Holtikultura.
Saat menggali tiba-tiba skop yang di gunakan berbenturan dengan benda keras setelah dlihat ternyata sebuah granat mortir. Diapun langsung mengamankan dan bawa ke Desa Wulurmaatus dan di serahkan ke saudara Bili Corneles, seoarang satpam kantor pegadaian.
Pukul 13.30 wita, Danramil di telpon oleh saudara Bili dan mengatakan bahwa di Rumahnya ada Granat mortir dan Danramil langsung mendatangi Rumahnya saudara Bili di Ds Wulurmaatus, setelah tiba di rumah Danramil langsung mengambil data sama saudara Bili dan saudara Bili.
Dugaan sementara Granat Motir itu kemungkinan besar peninggalan Permesta. (sanlylendongan)
Amurang – Senin (19/10/2015) sekitar pukul 13.30 Wita, masyarakat di Desa Wulurmaatus, Kecamatan Modoinding, Minahasa Selatan (Minsel) dihebohkan oleh penemuan benda yang cukup berbahaya akan ledakanya yakni granat dan mortir.
Menurut keterangan warga setempat, Granat dan mortir masing-masih 1 buah dalam kondisi yang masih utuh alias belum meledak, namun sudah berkarat. Granat dan mortir ditemukan Refi Walukow (23) warga Desa Wulurmaatus, Kecamatan Modoinding, saat itu pergi ke kebun di Desa Palelon, masih Kec Modoinding, Pada saat menggali tanah di kebun untuk menanam sayuran-sayuran yang dikenal dengan komuditi Holtikultura.
Saat menggali tiba-tiba skop yang di gunakan berbenturan dengan benda keras setelah dlihat ternyata sebuah granat mortir. Diapun langsung mengamankan dan bawa ke Desa Wulurmaatus dan di serahkan ke saudara Bili Corneles, seoarang satpam kantor pegadaian.
Pukul 13.30 wita, Danramil di telpon oleh saudara Bili dan mengatakan bahwa di Rumahnya ada Granat mortir dan Danramil langsung mendatangi Rumahnya saudara Bili di Ds Wulurmaatus, setelah tiba di rumah Danramil langsung mengambil data sama saudara Bili dan saudara Bili.
Dugaan sementara Granat Motir itu kemungkinan besar peninggalan Permesta. (sanlylendongan)