MANADO – Dibalik kemeriahan penyelenggaraan Asean Tourism Forum (ATF) di Manado selain membawa nama Sulut berkumandang di Dunia Internasional, juga membawa keuntungan tersendiri bagi warga Manado yang berprofesi sebagai Pekerja Seks Komersil (PSK).
Sebut saja Mawar, gadis yang baru berumur belasan tahun ini selain bersekolah dirinya juga sering menjajahkan tubuhnya kepada lelaki hidung belang, selain untuk menambah uang jajan, Mawar yang sebelumnya hanya ikut-ikutan menjadi PSK, kini malah menyukai profesinya. Mawar yang ditemui wartawan, akhir pekan lalu menceritakan pengalamannya saat bekerja melayani tamunya yang mengaku sebagai peserta ATF.
“Kemarin dulu, saya dibooking seperti biasa. Namun setelah melihat lelaki yang didalam kamar adalah tamu asing, saya sempat gugup, biasalah karena komunikasi kita menggunakan bahasa yang berbeda,” ujar Mawar.
Saat ditanya pelanggannya dari mana, Mawar membeberkan mereka dari Singapura dan Thailand. “Mereka dari Singapura dan Thailand, ya memang saya bekerja ekstra di malam itu, karena saat itu Three in one alias lawan satu bro,” beber Mawar.
Mengapa, kamu bersedia ?, Mawar menjawab Bayarannya Dolar. “Siapa yang tidak mau dibayar pakai Dolar, pendapatan saya saat itu empat kali lipat dari hari biasanya. Jadi jelas saya maul ah,” ungkap Mawar seraya tersenyum.
Apa tidak takut di razia, Mawar beralasan, bahwa dirinya juga turut menyukseskan penyelenggaraan ATF. “Kenapa takut, semua PSK juga tau, kalau ada acara internasional seperti ini, sudah pasti tak ada razia, apalagi saya juga membantu pemerintah mensukseskan acara ATF. Hanya saja cara saya berbeda,” tukas Mawar. (is)