(foto: istimewa)
Manado-Di tengah keterpurukan olahraga Sulut pada tahun ini, cabang Bridge tetap menjadi oase mengobati dahaga prestasi.
Duet legendaris Henky Lasut-Eddy Manoppo tetap menjadi fokus pada olahraga otak tersebut. Pasangan atlet gaek itu sukses memotori Sulut untuk merebut total 4 medali di arena PON XVIII Riau. Henky-Eddy yang tidak pernah rehat dari dunia Bridge sejak 60-an, menggondol 1 medali emas dari nomor pasangan putra.
Sementara Bill Mondigir-Elvita lasut, menggandakan emas kedua untuk nomor pasangan campuran. Bill bersama Cliff Tangkuman dan Jongky Tumbel diprediksi akan menjadi atlet andalan Sulut tahun-tahun mendatang.
Demikian juga Elvita —putri Henky, Taliana ‘Tal’ Malonda, Cinthya Manueke juga menjadi kekuatan daerah ini di ajang nasional dan internasional.
Kendati hanya populis pada sebagian sub etnis di Sulut, cabang olahraga Bridge berkali-kali bisa berbicara banyak mengharumkan daerah ini, baik di pentas nasional maupun luar negeri.
Henky-Eddy misalnya, berkali-kali menggenggam medali olimpiade Bridge setelah berjibaku dengan negara-negara seperti Italia, Brasil dan Prancis—hal mana bakal sangat-sangat sulit dilakukan atlet sepak bola.
Bahkan di awal 80-an, Henky yang berpasangan dengan Max Aguw, bersama duet sejati Utu’ dan Eddy Manoppo sempat membuat dunia takjub. Kemunculan mereka di ajang Invitasi Bridge Internasional di Amsterdam sungguh fenomenal karena menyajikan permainan yang luar biasa. Anak-anak Toar-Lumimuut itu sukses meraih posisi pertama. (alf)