Bitung—Penghargaan yang diraih Kota Bitung sebagai salah satu daerah yang masyarakatnya memiliki tingkat kesadaran hukum yang cukup tinggi dari Menkuham RI, dinilai belum layak oleh organisasi kepemudaan Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GmnI) Kota Bitung. Mengingat penghargaan tersebut bertolak belakang dengan kondisi keamanan dan kenyamanan yang dialami masyarakat Kota Bitung selama ini.
“Memang benar program dari Pemkot Bitung dalam mengembangkan Siskamling di 8 kelurahan hingga salah satu kelurahan meraih yang terbaik di Sulut patut diapresiasi. Tapi melihat akhir-akhir ini ada beberapa kasus yang cukup memiriskan sehingga pemberian penghargaan itu patut ditinjau kembali,” kata Katua GmnI Kota Bitung, Edwin Tumurang, Selasa (17/7).
Menurut Tumurang, aksi pencurian disejumlah wilayah di Kota Bitung masih cukup tinggi. Kendati hampir diseluruh wilayah Kota Bitung sudah dilengkapi dengan pos siskamling, tapi sayangnya angka kasus pencurian belum bisa diminimalis.
“Setiap hari pasti ada saja rumah yang berhasil dibobol pencuri, belum lagi aksi pencurian lain yang tentu sangat bertentangan dengan penghargaan tersebut,” ujar Tumurang.
Hal senada juga dikatakan kader GmnI lainnya, Jerry Manein. menurutnya penghargaan itu belum layak karena masih ada beberapa kasus yang sungguh memalukan kredibilitas Kota Bitung. Ia mencontohkan kasus seorang petani yang anaknya diperkosa dan indikasi cabul kepsek SMPN 5 Kota Bitung terhadap siswi.
“Hingga yang paling membuat nama Kota Bitung tercoreng sampai skala nasional yakni aksi penganiayaan biadab dengan korban siswi yang notabenenya masih dibawah umur,” kata Manein.
Manein juga menambahkan, kalau bisa penghargaan itu dipulangkan kembali kepada Menkuham karena belum sepantasnya Kota Bitung meraihnya. “Lihat saja bapak petani yang dimintai uang dengan nominal tertentu oleh petugas dan saya pertanyakan apa aparat kelurahan seperti lurah melakukan mediasi atau mensuport usaha bapak petani untuk mencari keadilan, dimana keadilan untuk rakyat kecil,” katanya.
Tumurang dan Manein berharap, penghargaan yang diterima Kota Bitung harusnya sesuai dengan kenyataan yang ada. Dan Pemkot Bitung harus berani menolak jika memang suatu penghargaan dianggap belum layak untuk diterima bukan malah menjadi “pemburu” penghargaan demi mengharumkan nama baik Kota Bitung.(enk)