Manado – Proses penghitungan suara Pemilu 2024 sementara berlangsung.
Sekedar memprediksi dan menganalisa postur DPR RI periode 2024-2029 dengan asumsi PPP lolos threshold maka tidak terjadi perubahan jumlah partai.
Tiga teratas legislatif tidak berubah yakni PDIP (105), Golkar (98), dan Gerindra (82). Sebelumnya PDIP (128), Golkar (85), dan Gerindra (84).
Partai Golkar mengalami penambahan kursi terbesar yakni 13, sementara PDIP berkurang 23.
Dengan demikian tidak satupun partai bisa mencalonkan pasangan capres dan cawapres sendiri di 2029 dengan asumsi tidak ada perubahan batas pencalonan 20 persen atau 116 kursi DPR-RI.
Partai Golkar mendapatkan trend statistik paling menikmati coattail dari 02, diikuti oleh Gerindra.
Sementara trend statistik partai yang paling menikmati coattail dari 01 adalah NasDem, diikuti oleh PKB (komparasi kualitatif).
Hal lainnya, kecenderungan masyarakat sudah menerapkan split-voting, yakni ketika pemilih memilih partai yang bukan pendukung calon presiden pilihannya.
Pemerhati yang juga pengamat politik, Ventje Bilusajang, mengatakan PDIP masih menjadi pemimpin di DPR RI otomatis memiliki posisi bargaining yang kuat.
“Jika Undang-Undang MD3 tidak diubah maka otomatis kursi Ketua DPR dipegang PDIP, sehingga PDIP bisa berperan besar menjalankan fungsi legislasi,” tukas Bilusajang. (Jrp)